“JDS kita bentuk tahun lalu, ada di bawah Diskominfo Jabar dan dikepalai kepala UPT. Selain ASN ada juga anak-anak muda yang kami rekrut untuk mengisi dan mengakselerasi program-program digital di Jabar,” ujarnya.
Setiaji menjelaskan, JDS bertugas membuat dan mengembangkan aplikasi digital sesuai kebutuhan masyarakat. “Nah, teman-teman di JDS inilah yang mengembangkan aplikasi – seperti Sapawarga – mulai dari mendesain sampai interface-nya supaya sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Selain JDS, JCC juga memiliki divisi lain terkait konten program pembangunan yang ada di Jabar. “Ada juga divisi lain yang berkaitan dengan konten komunikasi, supaya kita bisa menginformasikan program-program digital atau program lain, ada developer dan ada juga data analisnya,” ungkap Setiaji.
Baca Juga:Investasi ke Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Pengusaha Jangan Hanya Jadi PenontonGubernur Ridwan Kamil Minta Kepala Dinas Kabupaten/Kota Selaras Tangani COVID-19
Setiaji menambahkan, Pemda Provinsi Jabar telah menghibahkan dana kepada empat kabupaten dan telah kini telah memiliki command center masing- masing. Keempat kabupaten itu yakni Pangandaran, Garut, Cirebon, dan Indramayu.
Sementara tahun ini Pemda Provinsi Jabar menargetkan sembilan daerah lagi memiliki command center. “Tahun ini ada sembilan (kabupaten/kota), saat ini sedang tahapan untuk ditender,” ungkap Setiaji.
Setiaji berharap JCC menjadi salah satu wahana sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders pembangunan. “Ini untuk mewujudkan Jabar Digital Province (JDP),” katanya.
Selain operasionalisasi JCC, JDS selaku operator berfokus mengimplementasi empat program pembangunan Jawa Barat, yaitu Desa Digital, pengembangan Super Apps Sapawarga, penyempurnaan aplikasi satu data, open data dan satu peta.
Jadi Markas Pikobar
SELAIN sebagai pusat komando, Jabar Command Center (JCC) juga berfungsi sebagai Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menggelar video conference dengan crisis center COVID -19 kabupaten/kota, salah satunya dengan Kabupaten Indramayu.
Kang Emil melansir data terkini seputar COVID -19 di Jabar. Menurutnya, saat ini ada 633 orang dalam pemantauan (ODP) dan 53 pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca Juga:Ridwan Kamil Ajak Ulama Jabar Tangkal HoaksGo Digital, 500 Ribu Warung Digital Mitra Bukalapak Tersebar di Jabar
Dalam arahannya, Kang Emil meminta pemda selaras dengan Pemda Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat dalam menangani COVID -19.
“Semua sudah punya pusat informasi dan koordinasi di level kota/kabupaten. Nomor hotline juga sudah disampaikan, supaya bahasanya sama. Jadi, tidak ada perbedaan dari provinsi dan kota/kabupaten dan bisa dimonitor,” jelas Kang Emil.