Pegiat Lingkungan, Status Gunung Cikuray Harus Ditingkatkan

Pegiat Lingkungan, Status Gunung Cikuray Harus Ditingkatkan
Manajer program pemulihan lingkungan hidup Yayasan Tangtudibuana, Usep Ebit Mulyana sampaikan pemaparan dalam FGD yang dilaksanakan di Kedai Kopituin, Jalan Patriot, Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (13/2/2020). (Foto : Istimewa)
0 Komentar

Demi Menjaga Kelesatarian Alam dan Situs Budaya di Gunung Cikuray

Radarpriangan.com, GARUT – Tingginya perambahan hutan di kawasan Gunung Cikuray harus disikapi serius. Pasalnya, kian hari gunung tertinggi di Kabupaten Garut itu kondisinya semakin rusak. Untuk itu, pegiat lingkungan mendorong agar pemerintah pusat hingga daerah melakukan upaya pelindungan kelestarian alam dengan meningkatkan status fungsi kawasan Gunung Cikuray Garut. Usulan tersebut mengemuka dalam Focus Grup Discussion yang digelar oleh Yayasan Tangtudibuana, Kamis (13/02/2020) di Kedai Kopituin, Jalan Patriot, Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul.

Manajer program pemulihan lingkungan hidup Yayasan Tangtudibuana, Usep Ebit Mulyana, mengungkapkan, masalah kerusakan lingkungan jadi sorotan dan tidak bisa dipungkiri oleh pemerintah dan pemangku kawasan.

“Karenanya, salahsatu yang dirumuskan adalah mendorong pemerintah untuk meningkatkan status kawasan Gunung Cikuray,” kata Ebit dalam FGD yang dihadiri oleh berbagai kalangan dari mulai pemerintah daerah, Perhutani, BKSDA, akademisi dan pegiat lingkungan di Kabupaten Garut.

Baca Juga:Melalui Perlombaan, KKG Ciamis Bentuk Anak Berprestasi dan BerakhlakKemenkeu RI dan Uniga Beri Pelatihan Aparatur Desa dalam Tata Kelola Anggaran

Lanjut Ebit, peningkatan status kawasan Gunung Cikuray menjadi sangat penting dalam rangka memulihkan kelesatarian alam sekitar. Pasalnya, dalam diskusi ini, sejumlah tokoh masyarakat dari kecamatan-kecamatan yang ada di kaki Gunung Cikuray, mulai merasakan dampak dari kerusakan kawasan disana.

“Kita mendorong kawasan Gunung Cikuray menjadi kawasan yang memiliki fungsi konservasi, seperti kawasan Cagar Alam (CA) misalnya,” kata Ebit.

Sementara itu, Pegiat lingkungan dari Kecamatan Bayongbong yang ada di kaki Gunung Cikuray, Imam, mengatakan, perusakan hutan di kawasan Gunung Cikuray semakin meluas hingga ke bagian atas gunung.

Parahnya kerusakan kawasan Gunung Cikuray lebih terlihat ketika mendaki ke pos pendakian Cigedug, jarak kebun masyarakat dengan puncak hanya sekitar 4 kilometer saja.

Lanjut Imam, selain peningkatan status kawasan, upaya perlindungan terhadap situs-situs budaya yang ada di sekitar Gunung Cikuray juga perlu dilakukan pemerintah, secepatnya.

Pasalnya kata Imam, dampak kerusakan lingkungan di Gunung Cikuray juga telah merusak dan mengancam keberadaan situs budaya yang ada di sana.

“Soal keberadaan binatang-binatang seperti merak, macan, monyet, sudah jelas terdesak. Apalagi situs budaya, ini juga penting hingga harus ada upaya perlindungan seperti Situs Budaya Karamat di Desa Pamalayan Cigedug,” tambahnya.

0 Komentar