RADAR GARUT – Perlu diingat bahwa menikah adalah suatu ibadah, jadi bukan hanya kesenangan dan kenikmatan biasa yang bisa didapatkan oleh pasangan tersebut, melainkan juga Allah akan memberikan pahala.
Hal ini perlu diketahui oleh pasangan yang menikah karena ketika melakukan hubungan intim, hitungannya tetap bersedekah secara bersama-sama.
Ingat bahwa menikah adalah suatu ibadah, jadi bukan hanya kesenangan dan kenikmatan biasa yang bisa didapatkan oleh pasangan tersebut. Allah akan memberikan pahala bagi pasangan yang berhubunganan intim.
Baca Juga:Ciri-Ciri Istri Pembawa Rezeki Bagi Suami, Istri Harus Tahu!7 Hal Yang Diinginkan Pria Saat Bercinta
Ada 8 waktu di mana pasangan suami istri bisa melakukan hubungan intim yang akan menambah pahala, dan namanya sunnah, kalau tidak dikerjakan maka tidak juga berdosa.
BACA JUGA : Ciri-Ciri Istri Pembawa Rezeki Bagi Suami, Istri Harus Tahu!
Berikut Waktu yang Disunahkan Suami-Istri Berhubungan Intim
Malam Senin
Alasan mengapa malam Senin menjadi waktu yang pas dan disunnahkan bagi pasangan suami-istri untuk melakukan hubungan intim karena jika akhirnya membuahkan seorang anak, anak tersebut dipercaya akan hafal Alquran.
Malam Selasa
Malam Selasa rupanya juga sunnah bagi pasangan sah untuk melakukan hubungan intim setelah malam Senin. Ini dikarenakan pasangan suami istri akan mendapatkan anak yang syahid atau syahadah.
Malam Kamis
Waktu-waktu yang disunnahkan untuk berhubungan intim salah satunya adalah malam Kamis karena pasangan yang melakukannya akan memperoleh anak yang penuh dengan kebijaksanaan.
Hari Kamis
Berhubungan badan pun juga tidak lupa disunnahkan pada hari Kamisnya, jadi tidak hanya bisa malam Kamisnya. Setelah matahari terbit, pagi pun menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim. Berhubungan intim pada hari tersebut maka pasangan akan memperoleh anak yang akan jauh dari setan.
Malam Jumat
Hubungan intim malam Jumat dianjurkan? Jawabannya adalah ‘ya.’ Malam Jumat bukan hanya disarankan, tapi menjadi sunnah bagi para pasangan Islam, khususnya jika ingin punya anak yang bisa menjadi orator atau Khatib nantinya kalau sudah besar.