GARUT – Universitas Garut akan menutup total aktivitas kampus tanggal 16 februari sampai 21 februari 2022. Hal itu lantaran meningkatnya kasus covid-19 yang dikhawatirkan merupakan varian baru omicron.
Melihat ada beberapa indikasi-indikasi yang menunjukkan adanya kemungkinan ledakan kasus, Rektor Uniga, Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M.eng meminta supaya pelaksanaan kuliah itu dilaksanakan secara daring.
“ Meskipun ada beberapa Prodi yang mulai besok, tapi secara regulasi kita sudah membuat aturan bahwa kampus dilaksanakan secara daring meskipun pelayanan non akademik administrasi dilayani artinya kegiatan di kampus dilaksanakan seperti sedia kala tanpa kegiatan tatap muka,” ujar Syakur ketika ditemui di Uniga, Senin (14/2/22).
Baca Juga:Kemenag Garut: PTM Pesantren Dihentikan, Kunjungan Tamu Tidak DiterimaMahfud Sebut Presiden Marah Besar soal Pinjol Ilegal
Bupati Garut juga menurut Syakur mulai mengedarkan surat kaitan penutupan pembelajaran tatap muka. Dalam hal ini semua civitas akademika Universitas Garut juga diminta harus tutup total karena tidak ingin kampus menjadi klaster baru.
Selain itu Syakur berharap semua civitas akademika Universitas Garut untuk melengkapi vaksinasi sampai ke vaksinasi dosis 3 dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Kendati demikian, menurut Syakur, pasti ada kekecewaan dari mahasiswa karena mereka sudah merasa senang beberapa waktu lalu melakukan perkuliahan dan UAS secara luring. Namun sekarang harus kembali ditutup. (fit)