RADAR GARUT – Korban Wabah Difteri Di Garut Bertambah. Warga Kabupaten Garut kini sedang dilanda wabah Difteri, tepatnya di wilayah Kecamatan Pangantikan, Garut, Jawa Barat. Kini sudah ada 8 orang yang meninggal.
Maskut Farid Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menjelaskan bahwa warga yang meninggal akibat difteri ini berasal dari desa yang saat ini diserang wabah.
Sebelum meninggal, diketahui warga tersebut mengalami gejala serupa yang menjadi ciri ciri terserang wabah difteri.
Baca Juga:Sejarah Charlie Chaplin Yang Datang Ke Stasiun Cibatu Garut.Ibu Zara Adhisty Sindir Okin?
Apa itu wabah Difteri?
Wabah difteri adalah infeksi bakteri yang menyebar secara epidemik (wabah) dan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tenggorokan, kulit, dan saraf. Bakteri yang menyebabkan difteri adalah Corynebacterium diphtheriae.
Difteri dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Gejala awal difteri seringkali mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Namun, kemudian akan muncul pembentukan bercak-bercak keputihan pada tenggorokan dan amandel yang akan mengeluarkan lendir yang berbau busuk.
Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pembengkakan jantung, kerusakan saraf, dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala difteri atau memiliki riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi. Vaksinasi rutin merupakan cara yang efektif untuk mencegah difteri.
Dengan adanya penambahan jumlah jiwa, pihaknya memfokuskan pemantauan di lokasi wabah untuk melakukan pengpbatan dan pencegahan. Mayoritas penderita wabah difteri ini adalah anak anak.
Namun, kemudian akan muncul pembentukan bercak-bercak keputihan pada tenggorokan dan amandel yang akan mengeluarkan lendir yang berbau busuk.
Baca Juga:Film Terpanjang Di IndonesiaFilm Pertama Di Dunia
Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pembengkakan jantung, kerusakan saraf, dan bahkan kematian. Komplikasi ini dapat terjadi karena toksin yang dihasilkan oleh bakteri difteri dapat menyerang jantung, sistem saraf pusat, dan organ tubuh lainnya.