GARUT – Mr Bader Saud Al Sumait, Direktur Utama International Islamic Charitable Organization (IICO) Kuwait meresmikan masjid Jami Ali Saleh Allahib yang berada di Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Garut, Kamis (3/11). Pembangunan masjid diketahui menghabiskan anggaran 543.262 USD atau sekitar Rp7,8 miliar.
Diakuinya, ia sengaja datang ke Pesantren Darussalam untuk menghadiri dua agenda besar, salah satunya adalah peresmian bangunan masjid. Bader mengatakan bahwa masjid Jami Ali Saleh Allahib adalah masjid terbesar yang ada di Pondok Pesantren Darussalam.
“Kami berharap keberadaan masjid ini akan bermanfaat bagi kegiatan santri terutama khalaqah-khalaqah Al Qur’an serta kegiatan peribadatan lainnya,” kata Bader didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah, KH Devi Muharram Sholahuddin.
Baca Juga:Polres Garut Larang Konser Musik Malam HariLoncat Indah Putri Sumbang Emas Pertama Untuk Garut di Porprov Jabar XIV
Ia menjelaskan bahwa IICO melaksanakan berbagai program hingga mencapai lebih dari 25 ribu uni. Dari jumlah itu, 15 ribu hingga 20 ribu diantaranya, pihaknya membangun masjid.
Ia memastikan bahwa meski di 2023 ada kemungkinan terjadinya resesi, hal itu tidak akan menghentikan program kebaikan yang biasa dilakukan oleh IICO, termasuk membangun masjid. “Resesi tidak akan terlalu berpengaruh terhadap program kebaikan IICO karena saat ini sudah banyak donatur yang menyalurkan bantuan melalui IICO,” jelasnya.
Dengan berbagai program yang dilakukan, Bader mengaku berharap agar hal tersebut memotivasi umat untuk selalu berbuat kebaikan, meski dalam kondisi resesi.
“IICO, disamping membangun proyek bangunan seperti masjid, madrasah, dan yang lainnya, juga ada bantuan untuk usaha produktif. Dengan demikian dari bantuan usaha yang disalurkan ini akan menjadi penghasilan bagi mereka untuk dapat menghidupi keluarganya,” ungkapnya.
Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, diakuinya menjadi salah satu lokasi yang diprioritaskan mendapat bantuan di Indonesia. Itu karena disana ada kegiatan belajar mengajar yang sangat penting dilakukan.
“Pondok Pesantren Darussalam juga mempunyai santri yang jumlahnya cukup banyak dan berasal dari berbagai daerah termasuk luar Pulau Jawa,” katanya.
Selain meresmikan masjid, Bader menyebut bahwa agenda besar kedua dengan kedatangannya di Pondok Pesantren Darussalam adalah menghadiri kegiatan Wisuda Hafidz dan Hafidzah Al Qur’an.
Baca Juga:Cegah Kerusakan Alam! Jurnalis, Birokrat hingga Akademisi Gelar Diskusi Jurnalisme LingkunganSelesaikan Persoalan Lingkungan dengan Bersinergi Lintas Sektoral
“Melahirkan hafidz dan hafidzah ini merupakan program dari IICO. Kami punya program untuk menghafal Al-Qur’an yang mana program ini sudah tersebar di 25 negara yang telah melahirkan 7 ribu hafidz dan hafidzah. Dan hari ini di Darussalam telah lahir 41 hafidz dan hafidzah tambahan,” sebutnya.