GARUT – Tuti Warida, Kepala UPT Pasar wilayah 14, yang membawahi beberapa pasar tradisional di Kecamatan Bayongbong, mengatakan, banyak pedagang tahu tempe yang mogok jualan.
Mogoknya penjual tahu tempe itu karena banyak pengusaha yang merugi akibat naiknya harga kacang kedelai.
Ketika ditemui di kantornya Rabu 2 November 2022, Tuti menyebut, per hari ini, dari 50 pedagang tahu tempe di pasar Andir, kebanyakan mogok jualan.
Baca Juga:Kronologis Oknum Perawat dan Bidan Mesum di Puskesmas Kaliwedi Cirebon, TernyataWaduh Parah, Oknum Bidan dan Perawat Honorer Diduga Mesum di Puskesmas Kaliwedi Cirebon
Kendati ada juga yang jualan, namun para pedagang dan pengusaha pabrik tahu tempe mengambil langkah lain. Diantaranya adalah dengan menaikkan harga tahu tempe.
“ Mulai kemarin lah sudah ada yang jualan (sebagian) tapi harganya dinaikan,” ujar Tuti Warida.
Berbeda dengan pasar lain di Kabupaten Garut, menurut Tuti dari informasi yang beredar ada pula yang memilih mengecilkan ukuran tahu tempe, tapi harga jualnya tetap.
Hal itu tampaknya merupakan cara agar pedagang maupun pengusaha pabrik tidak merugi dengan naiknya bahan baku.
Tuti mengatakan, untuk harga kacang kedelai sendiri, rata-rata di pasaran Garut hari ini mencapai 15 ribu sampai 16 ribu rupiah per kilogramnya.(fer)