GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan akhirnya memutuskan untuk menunda kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas 3 kg. Hal itu menyusul tingginya gelombang protes warga Garut atas kenaikan HET yang sebelumnya sempat dikeluarkan Bupati Garut.
” Tadi sudah disepakati kami ada penundaan kenaikan Harga Eceran Tinggi (HET) gas LPG 3 kilogram, Jadi harganya kembali ke Rp16.400,- di pangkalan dan itu harus bisa dilakukan,” Ungkap Rudy Gunawan, di Kantor Bappeda, Jumat 31 Maret 2023.
Selain itu Rudy Gunawan juga mengatakan, banyak temuan pangkalan fiktif di Garut ini. Hal itu berdasarkan hasil temuan DPRD Garut yang mengatakan banyak pangkalan fiktif. Oleh karena itu masalah ini perlu dilakukan evaluasi.
Baca Juga:Pemprov Jabar Siap Tuntaskan KLB Polio, Pemberian Imunisasi Bakal Dilakukan Mulai 3 April 2023Foto dengan Like Terbanyak di Instagram Pada 2022, Dipegang Lionel Messi
Pemkab Garut kata Rudy, dalam hal ini ingin adanya perbaikan tata niaga, dari mulai data pangkalan, dimana alamatnya dan lain sebagainya.
Rudy juga mengatakan, kendati kenaikan HET ditunda, masyarakat di lapangan bisa saja mendapatkan harga gas yang mahal, karena membelinya bukan di pangkalan. Kebanyakan yang menjual harga gas di atas HET adalah pengecer.
“Meskipun sekarang diturunkan juga HET tetap dulunya di atas segitu, Karena masyarakat tidak beli ke pangkalan, masyarakat belinya ke pengecer. Pengecer bisa menjual ada yang Rp 30.000,- dan ada yang Rp 25.000,-” Harusnya masyarakat membeli ke pangkalan. Pangkalan di Garut itu jumlahnya banyak ada 1.400 tapi katanya banyak yang fiktif, sehingga saya lakukan ini supaya nanti efektif,”Ujarnya.
Rudy juga kembali menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada pangkalan yang menjual gas di atas HET dan tidak mau menjual gas ke konsumen langsung.
“Dengan SK tersebut kami ingin ada penindakan yang tegas terhadap pangkalan, Jadi 1.400 itu memungkinkan masyarakat beli ke pangkalan dengan harga Rp. 16.400,” Ungkapnya. (Alle/radar garut)