RADAR GARUT– 5 Fakta Masjid Cipari di Garut Bergaya Bangunan Eropa, dengan itu simak informasinya pada artikel berikut ini.
Jika anda sedang jalan-jalan ke kota Garut, cocok deh kalau mampir ke daerah Cipari. Dari salah satu sudut kabupatennya anda juga dapat menemukan Masjid Cipari atau Masjid Asyuro yang sangat ramai pada saat bulan Ramadan.
Toleransi antar suku dan umat beragama mrupakan ciri khas di Indonesia. Hal ini ternyata menjadi pemandangan utama dari Masjid Cipari yang terletak pada Kampung Cipari, Desa Sukarasa, Kabupaten Garut.
Baca Juga:Cuman Share Link Doang! Dapat Saldo DANA Gratis Rp50.000 Dengan MudahAplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Rp255.000, Terbukti Membayar?
Kalau anda melihat bentuknya, Masjid Cipari ini telah memiliki konstruksi bangunan ala art deco. Hasilnya, jika dipandang, Masjid Cipari ini mirip banget dengan sebuah gereja tua dengan menara sebagai kubahnya.
Namun, pengerjaannya baru selesai pada tahun 1934 usai diambil alih oleh seorang tokoh agama, K.H. Yusuf Taudziri. Alhasil, sampai saat ini, Masjid Cipari ini menjadi salah satu yang tertua dari Kabupaten Garut.
Menganut Gaya Eropa
Memiliki banyak sekat sebagai ventilasi udara, Masjid Cipari ini mempunya ciri khas yang tersendiri.
Pada Saat dibangun, para konstruktor setuju menggunakan gaya art deco yang berasal dari Perancis. Tidak heran, bentuknya mirip dengan gereja.
Dengan ukuran 30 x 70 meter, Masjid Cipari ini berdiri dari atas tanah seluas 2 hektar dengan menara setinggi 20 meter yang telah berfungsi sebagai kubah masjid.
Kalau anda lihat dari samping, Masjid Cipari ini tampak terlihat seperti bangunan perkantoran pada zaman kolonial Belanda.
Dalamnya Nilai Sejarah
Ide pertama kali pembangunan Masjid ini oleh K.H. Yusuf Tauzirie. Tapi, yang menjadi perancang dari masjid ini yaitu R.M. Abikusno Tjokrosuyoso keponakan dari pahlawan nasional, H.O.S Tjokroaminoto.