“Dalam Islam, Allah SWT itu menciptakan manusia dengan dua amanah, yakni amanah sebagai hamba Allah dan amanah sebagai pemimpin,” tambahnya.
Berdasarkan amanah tersebut, maka Ahab mengajak semua harus mempersiapkan diri sebagai pemimpin. Apalagi di Indonesia, regulasi tentang sistem kepemimpinan ini ditentukan melalui prosedur yang ditetapkan.
“Orang mau punya pemimpin atau tidak, tapi regulasinya ada, ya tetap akan ada orang yang memimpin. Tapi pertanyaannya bagaimana kualitasnya? karena berbeda orang yang tidak punya cita-cita dengan yang punya cita-cita, dia akan mempersiapkan sejak awal. Tapi bagi orang yang tidak punya cita cita, apa yang akan dia lakukan? Nah saya harap di Kabupaten Garut dengan dinamika dan mobilitas politiknya yang luar biasa, saya punya cita-cita kedepan Garut bisa memberikan kontributor kepemimpinan Nasional, tidak hanya tingkat Kabupaten tapi juga tingkat Provinsi atau Nasional bahkan jika mungkin di level Internasional,” tegasnya.
Baca Juga:Dokter Mesum di Garut Divonis 5 Tahun1.300 UMKM Beradu Strategi di Ajang Perdana ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’, Rebutkan Modal Usaha Total Rp1M
Ia menyampaikan, buku Garuda Utama yang sudah dirilis ini rencananya akan disebar seluas-luasnya dengan kemampuan yang ada. Tidak hanya di Garut tapi luar Garut, luar Jawa bahkan jika mungkin ke berbagai belahan dunia lain diluar Indonesia.
“Semoga apa yang tertulis di dalamnya dapat menjadi percikan kecil yang menghidupkan kembali semangat besar dalam diri kita sebagai khalifah fil ardh yang memikul tugas memakmurkan bumi serta menjaga keadilan bagi semua. Karena setiap zaman menanggil pemimpinnya. Dan zaman ini sedang memanggil kita,” pungkasnya. (erf)