5. Mencegah Komplikasi di Masa Depan
Meskipun tidak semua orang mengalami masalah dengan gigi bungsu, dalam beberapa kasus, gigi ini dapat menyebabkan masalah di masa depan, seperti infeksi berulang, kerusakan gigi, atau gangguan pada rahang. Dengan mencabut gigi bungsu sejak dini, Anda dapat menghindari kemungkinan komplikasi yang lebih serius yang mungkin terjadi di masa depan, seperti abses atau gangguan pada gigi dan gusi lainnya.
6. Masalah dengan Gigi Tertahan (Impaksi)
Sering kali, gigi bungsu tidak tumbuh sepenuhnya atau bahkan tidak muncul sama sekali. Hal ini bisa menyebabkan masalah yang lebih besar, seperti pembentukan kista di sekitar gigi yang tertahan, yang bisa merusak jaringan dan tulang sekitar gigi. Dalam kasus yang jarang terjadi, impaksi gigi bungsu yang tidak dicabut bisa menyebabkan kerusakan pada akar gigi sebelahnya.
7. Pencegahan Kerusakan Gigi
Gigi bungsu yang miring atau tumbuh dengan cara yang tidak normal bisa menghambat kebersihan mulut yang optimal. Ketiadaan ruang yang cukup untuk sikat gigi atau benang gigi sering kali membuat gigi bungsu lebih rentan terhadap penumpukan plak dan tartar. Ini meningkatkan risiko terjadinya karies atau pembusukan gigi yang memerlukan perawatan yang lebih kompleks di kemudian hari.
Baca Juga:5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental yang Wajib Kamu Tahu4 Risiko Tato yang Mempengaruhi Kesehatan, Simak Sebelum Membuat Keputusan!
Kapan Gigi Bungsu Harus Dicaput?
Keputusan untuk mencabut gigi bungsu biasanya diambil oleh dokter gigi atau ahli bedah mulut berdasarkan pemeriksaan radiologi (seperti rontgen) dan pemeriksaan klinis. Jika gigi bungsu tidak menimbulkan masalah, dan posisi serta kondisi gigi memungkinkan, maka gigi ini tidak perlu dicabut.