Radar Garut- Gigi bungsu adalah gigi yang tumbuh terakhir di bagian belakang mulut. Biasanya, gigi bungsu akan mulai tumbuh lagi pada usia antara 17 hingga 25 tahun.
Meskipun gigi ini adalah bagian dari sistem gigi kita yang normal, sering terjadi ketika gigi bungsu perlu dicabut karena sejumlah alasan.
Berikut adalah penjelasan mengapa gigi bungsu harus dicabut, berdasarkan kondisi medis dan kesehatan mulut yang sering terjadi:
Baca Juga:5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental yang Wajib Kamu Tahu4 Risiko Tato yang Mempengaruhi Kesehatan, Simak Sebelum Membuat Keputusan!
1. Tidak Cukup Ruang di Rahang
Alasan mengapa gigi bungsu harus dicabut karena tidak cukup untuk gigi tersebut tumbuh kembali dengan benar dan rapih. Jika rahang sudah penuh dengan gigi-gigi lainnya, maka gigi bungsu bisa tumbuh miring, menekan gigi lainnya, atau terjepit di bawah gusi. Kondisi ini disebut impaksi, di mana gigi tidak bisa tumbuh sempurna dan terjebak dalam jaringan gusi atau tulang rahang.
2. Infeksi dan Peradangan Gusi
Gigi bungsu yang tidak tumbuh sepenuhnya atau hanya sebagian saja, bisa menyebabkan infeksi dan peradangan pada gusi di sekitarnya. Kondisi ini sering disebut sebagai perikoronitis, di mana sebagian gigi bungsu yang terpendam menimbulkan kantong gusi yang dapat terinfeksi, terutama jika area tersebut sulit dijangkau saat menyikat gigi. Infeksi ini bisa menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan demam.
3. Kerusakan pada Gigi Sekitar
Ketika gigi bungsu tumbuh dengan posisi yang tidak tepat, misalnya miring atau terhimpit gigi sebelahnya, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada gigi-gigi yang ada di sebelahnya. Misalnya, gigi bungsu yang miring dapat menyebabkan gigi geraham lainnya tergeser atau bahkan patah. Selain itu, posisi gigi bungsu yang salah juga bisa mempersulit proses pembersihan dan meningkatkan risiko gigi berlubang pada gigi yang berdekatan.
4. Pembengkakan dan Rasa Sakit
Gigi bungsu tidak tumbuh dengan baik sering menyebabkan rasa sakit yang hebat. Pembengkakan gusi di sekitar gigi bungsu bisa memicu ketidaknyamanan, terutama ketika makan atau menyikat gigi. Rasa sakit ini bisa bersifat sementara, tetapi pada beberapa kasus, bisa berlangsung lebih lama dan lebih intens, menyebabkan masalah kesehatan mulut yang lebih besar.