“Seharusnya anggaran untuk layanan kesehatan berbasis SKTM diperbesar. Jangan sampai ada masyarakat miskin yang tidak bisa berobat hanya karena keterbatasan dana,” tegasnya.
Aceng menegaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan harus lebih fleksibel, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
“Jika pasien datang dalam kondisi darurat dan tinggal jauh dari Puskesmas, rumah sakit seharusnya tidak menolak mereka. Prioritas utama tenaga medis adalah menyelamatkan nyawa dan memberikan layanan kesehatan sebaik mungkin,” katanya.
Baca Juga:Dirjen Pemasyarakatan Berikan Penguatan Jajaran, Dukung Asta Cita Presiden melalui Program AkselerasiPelaksana Tugas Karutan Garut Hadiri Acara Pisah Sambut Kepala Lapas Banjar
Ia pun mendorong pemerintah untuk menyederhanakan sistem administrasi pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat miskin tidak perlu melewati prosedur yang berbelit-belit hanya untuk mendapatkan hak dasar mereka dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
“Intinya, bagaimana masyarakat miskin bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan lebih mudah. Jangan sampai mereka terhalang hanya karena masalah administrasi,” pungkasnya. (*)