RADAR GARUT – The Jabar Ekspres Institut Pro Otonomi (JIPO) Research and Development bekerjasama dengan Litbang Radar Garut merilis survei Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut periode 2024 – 2029 dengan mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas bakal calon Bupati Garut, Wakil Bupati Garut dan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut.
Peneliti JIPO Research and Development Syah Bana menjelaskan, survei dilakukan untuk mengetahui preferensi memilih masyarakat dengan pertanyaan besar “Jika Pilbup Garut dilaksanakan hari ini, siapa yang akan anda pilih?”.
“Dalam survei kita, Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman – Yudi Nugraha Lasminingrat yang diusung PKS, PPP dan didukung PSI) sementara ini menjadi pasangan potensial dengan tingkat popularitas dan elektabilitas tertinggi dalam simulasi dua maupun tiga pasangan calon,” katanya.
Baca Juga:Bey Machmudin Tekankan Hal ini Kepada ASN Menjelang PilkadaBPBD Kabupaten Garut: Kebakaran Gunung Guntur Terjadi Karena Cuaca Panas Ekstrem
Sementara itu di posisi kedua disusul oleh pasangan Abdusy Syakur Amin dan Luthfiansia Putri Karlina yang sudah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Gerindra dan Nasdem.
“Helmi – Yudi saat ini mendapat elektabilitas 38,28 % dalam survei simulasi tiga pasangan melawan Syakur – Putri (23,36%), Dadan Hidayatullah – Dicky Chandra (16,08). Sementara 19,92% responden memilih kandidat lainnya atau belum menentukan pilihan,” kata Syah Bana.
Sementara jika Pilkada Garut ada dua poros, misalnya Helmi Budiman – Yudi Nugraha Lasminingrat melawan Abdusy Syakur Amin – Luthfiansia Putri Karlina, maka dalam simulasi survei tersebut menunjukkan bahwa Helmi – Yudi memiliki tingkat keterpilihan 41,28%, sementara Syakur – Putri 31,40%. Sedangkan sebanyak 27,32% responden belum menentukan pilihan.
Catatan hasil survei JIPO Research and Development pada periode survei ini, meski pasangan dr Helmi Budiman – Yudi Nugraha Lasminingrat berada di elektabilitas tertinggi, namun peluang kemungkinan lain hasil dari gambaran hari ini bisa saja terjadi.
Hal tersebut mengingat pada simulasi dua atau tiga pasangan, belum ada satu calon mencapai tingkat elektabilitas lebih dari 50 persen, disimpulkan bahwa masih banyak sekitar 29 sampai dengan 34 persen masyarkat yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
Angka 29 sampai dengan 34 persen pemilih yang masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan, masih menjadi peluang untuk dikeruk menjadi suara bagi kandidat yang sekarang sudah muncul namanya, atau bisa juga menjadi peluang elektoral bagi kandidat lain diluar nama-nama yang disurvei dalam memperebutkan suara-suara yang belum menentukan pilihan di Pilbup Garut 2024 sampai hari ini.