RADAR GARUT– Seorang pria asal Jerman telah menjadi orang ketujuh di dunia yang berhasil sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel punca. Dokter menyebut tidak ada lagi sel HIV yang terdeteksi dalam tubuhnya.
Pria yang memilih untuk bisa tetap anonim ini telah sembuh setelah menjalani sebuah transplantasi sel punca guna untuk mengatasi leukemia pada 2015.
Menurut laporan dari CBC News, penelitian yang dipresentasikan oleh Christian Gaebler dari sekolah kedokteran Universitas Berlin menunjukkan bahwa setelah transplantasi, pasien ini berhenti menggunakan obat antiretroviral pada tahun 2018. Menariknya lagi, virus HIV-nya juga masih dalam tahap remisi sampai kini.
Baca Juga:Manchester City Kalah dengan Skor 3-4 dari Glasgow Celtic pada Laga PramusimJadwal Film Marvel Terbaru "Deadpool and Wolverine" Tayang Perdana di Bioskop Garut, 24 Juli 2024
Dilansir dari JabarEkspres.com, para dokter mengungkapkan bahwa penyembuhan ini terjadi karena donor sel punca yang digunakan memiliki dua salinan mutasi gen CCR5-delta32.
Mutasi ini secara alami telah membuat seseorang kebal terhadap HIV dengan bisa menghalangi sebuah kemampuan virus untuk bisa memasuki sebuah sel kekebalan. Mutasi ini juga, meskipun langka, telah terbukti efektif dalam mencegah HIV.
Kisah penyembuhan pria ini mengingatkan kita pada kasus serupa sebelumnya. Semua pasien yang berhasil sembuh dari HIV melalui metode ini menerima transplantasi sel punca setelah didiagnosis mengidap kanker darah, seperti leukemia.
Salah satu kasus paling terkenal adalah “Pasien Berlin” yang juga dirawat di rumah sakit yang sama dengan pria Jerman ini. “Pasien Berlin” diumumkan sembuh pada tahun 2008 setelah menjalani prosedur yang serupa.
Kemajuan medis ini memberi harapan baru bagi para penderita HIV di seluruh dunia. Penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan yang tepat dan inovatif, HIV yang sebelumnya dianggap sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan kini memiliki potensi untuk diatasi.
Namun juga, penting untuk bisa diingat bahwa transplantasi sebuah sel punca bukanlah solusi yang bisa dapat diterapkan dengan luas untuk semua seorang pasien HIV. Prosedur ini sangat kompleks dan berisiko, serta memerlukan donor dengan mutasi gen yang sangat spesifik.
Meski demikian, terobosan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan metode penyembuhan baru yang mungkin lebih aman dan efektif.