GARUT – Jalan trotoar yang berada percis di persimpangan antara jalan Ciledug dan Jalan Papandayan Kabupaten Garut sampai saat ini masih belum juga diperbaiki, padahal amblasnya trotoar tersebut sudah terjadi sejak bulan Maret 2024 lalu.
Sunandi warga asli sekitar sekaligus penjaga parkir di salah satu minimarket tepat disamping amblasnya trotoar menyampaikan, bahwa trotoar itu sangat mengganggu aktivitas para pejalan kaki.
“Ya jelaslah, sangat menganggu. Ini kan jalan umum bukan hanya orang sini saja yang lewat trotoar itu, otomatis ketika ada yang mau nyebrang mereka harus lewat ke pinggir jalan, itu juga kan bahaya kalau misalnya tiba-tiba ada kendaraan bisa terjadi kecelakaan,” ujar Sunandi, saat dimintai keterangan tepat di persimpangan jalan tersebut, Minggu 14 Juli 2024.
Baca Juga:Akhir Libur Panjang Sekolah, Alun-Alun Garut Dipadati Banyak PengunjungSekda Jabar Luruskan Informasi Terkait Kontaminasi Sungai Citarum
Bahkan menurutnya, amblasnya trotoar tersebut bukan hanya menganggu aktivitas para pejalan kaki, tetapi para pengendara motor maupun mobil juga pasti ikut terganggu.
“Karena gini, ini kan trotoar amblasnya percis pas ada di tikungan jalan, Jadi kalau ada motor yang dari arah jalan Ciledug kemudian belok ke Jalan Papandayan kalau mereka tidak tau ya bisa saja terperosok masuk kesana, apalagi kalau lewatnya malam hari tidak keliatan kan ini,” katanya.
Sunandi juga mengaku sejak amblasnya trotoar beberapa bulan yang lalu, hingga detik ini belum ada petugas maupun pegawai dari Dinas terkait yang datang untuk memperbaiki.
“setahu saya sih belum ada, saya kan setiap hari disini. Belum ada petugas yang datang kesini untuk memperbaiki atau apa gitu gak pernah ada,” ujarnya.
Tidak hanya sampai di situ, permasalahan amblasnya trotoar tersebut juga berdampak pada aliran air yang saat ini menjadi tersumbat.
“kalau saat hujan air disini itu meluap sampai ke jalan, terus seharusnya aliran air yang biasanya mengalir ke arah sana (jalan papandayan) sekarang jadi tidak karena tersumbat kan, otomatis air itu tidak bisa mengalir, tuh lihat saja banyak sampah air juga jadi tidak ngalir,” ujar Sunandi sembari menunjukan air yang memang tergenang akibat tersumbat.