RADAR GARUT – Buat dijadikan teman hidup, Shaloom Razade cari pria tipe begini.
Artis Shaloom Razade ini terbilang cukup menutup rapat-rapat kehidupan asmaranya. Tidak ada yang tahu apakah anak Wulan Guritno itu sudah memiliki kekasih atau belum.
Tetapi yang pasti, Shaloom memiliki kriteria idaman buat dijadikan teman hidup. Salah satu yang menjadi sorotannya yaitu pria itu harus sefrekuensi suka berlibur.
Baca Juga:Juergen Klopp Membela Chelsea yang Dicap Gagal Oleh Gary NevilleAtta: Dia Belajar Setiap Hari, Tahariq Halilintar Target Nikah Tahun Ini
“Satu frekuensi. Kalau aku suka travelling, hard worker, honest. And they have to be funny,” ujarnya.
Wulan Guritno yang ada di situasi yang sama terus ditanya perihal jalinan asmara Shaloom Razade. Ia juga mengaku tipe orang tua yang membebaskan anaknya buat urusan itu, tapi tetap mengawasi.
“Namanya hati kita nggak bisa atur ya. Kan ada tahapan-tahapan nih, aku juga mengalami, semua mengalami, SD sudah mulai tertarik, tertarik koridor zaman SD.
“Tapi kan kalau yang suka-sukaan, cinta monyet juga kan SD juga sudah ya, paling aku bisa mengawasi,” lanjutnya.
Wulan juga mengaku akan selalu menjadi tempat Shaloom Razade dalam berbincang soal asmara. Ia tisak sungkan memberi saran, meski dirinya sudah tahu tiap orang bakal beda-beda pengalaman yang terjadi.
“Aku pengalaman SMP Shaloom sudah dekat sama cowok yang belum seperti itu, behaviour-nya belum seperti itu. Aku sebagai ibu menjembatani. Tapi anak tuh beda-beda loh pengalamannya,” katanya.
Wulan Guritno juga mengatakan menerapkan pola asuh anak terbuka. Ia juga selalu memiliki cara berbeda dalam menyampaikan pesan ke Shaloom Razade soal apa pun.
Baca Juga:Dianggap Lebay Beri Kado Ultah Anak Mobil, Begini Respons Atta HalilintarSabda Ahessa Belum Bayar Utang Rp 396 Juta, Pengacara Wulan Guritno Bicara Begini
“Mungkin dari aku dulu ya, kita tuh harus terbuka. Maksudnya aku orang tua, Shaloom anakku, aku ibunya. Kalau berpegang Shaloom anakku, aku ibunya tidak akan berkembang juga selama aku dibesarkan hidup di era aku nggak bisa juga, dengan mendengarkan kita berkembang juga. Kita harus terbukalah,” ujar Wulan.
“Yang pasti informatif (kalau saling menyampaikan pesan). Seinformatifnya dikemas seentertaining mungkin, nggak hanya membosankan, we also have fun,” sahut Shaloom.