RADAR GARUT – Ini Proses terjadinya Tornado melibatkan kombinasi Atmosfer, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Proses terjadinya tornado melibatkan kombinasi dari berbagai faktor atmosfer yang kompleks. Secara umum, tornado terbentuk dalam badai petir super yang berkembang dalam kondisi atmosfer yang sangat dinamis. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses terjadinya tornado.
Pertemuan Udara Hangat dan Udara Dingin: Tornado biasanya terbentuk saat udara hangat dan lembab bertemu dengan udara dingin dan kering di lapisan atas atmosfer. Pertemuan dua massa udara ini menciptakan perbedaan suhu dan kelembaban yang signifikan di permukaan bumi.
Baca Juga:Deretan Museum di Indonesia Yang Memiliki Sejarah Yang BagusPrediksi Persib Bandung Vs Barito Putera Pada Pertandingan BRI Liga 1 2023/2024
Terbentuknya Badai: Ketika udara hangat dan lembab di permukaan bumi dipanaskan oleh sinar matahari, udara tersebut naik ke atmosfer. Udara hangat ini bertemu dengan udara dingin yang turun dari lapisan atas atmosfer, menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan badai.
Rotasi: Ketika badai mulai berkembang, gesekan antara angin yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda di berbagai ketinggian menyebabkan rotasi horizontal. Rotasi ini kemudian bisa diperkuat oleh faktor-faktor seperti adanya angin jet di atas badai atau oleh topografi lokal.
Peningkatan Rotasi Vertikal: Selama badai berkembang, ada kecenderungan untuk rotasi horizontal tersebut melengkung secara vertikal. Hal ini terjadi karena perbedaan suhu dan kelembaban di dalam badai menciptakan perbedaan tekanan udara yang menyebabkan udara bergerak secara vertikal.
Terbentuknya Embusan: Ketika rotasi vertikal semakin intens, embusan (updraft) dan downdraft yang kuat berkembang dalam badai. Embusan adalah aliran angin naik yang sangat kuat, sementara downdraft adalah aliran angin yang turun dengan kecepatan tinggi. Interaksi antara embusan dan downdraft dapat memperkuat rotasi vertikal dan mengkonsentrasikannya.
Pembentukan Funnel Cloud: Jika rotasi vertikal terus berkembang dan mengkonsentrasikan diri, embusan dapat menarik udara ke dalam pusaran vertikal yang semakin kuat. Funnel cloud, atau awan puting beliung, terbentuk saat uap air dalam embusan mulai mengalami kondensasi. Pada tahap ini, tornado belum mencapai permukaan bumi.
Tornado Terbentuk: Jika embusan semakin kuat dan terus menarik udara ke dalam pusaran, dan jika kondisi atmosfer cukup mendukung, embusan tersebut bisa menyentuh permukaan bumi dan menjadi tornado yang sesungguhnya. Tornado akan terus berkembang dan bergerak sepanjang jalur tertentu selama kondisi atmosfer yang mendukung masih ada.