“Basuki Hadimuljono telah hadir sejak masa jabatan pertama Jokowi dan merupakan tokoh kunci dalam penyediaan infrastruktur, terutama upaya besar-besaran untuk membangun ibu kota negara yang baru. Retno Marsudi juga terdaftar pada tahun 2014 dan sejak itu terbukti menjadi diplomat terampil yang mampu mencegah KTT G20 yang kacau di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa,” paparnya menyebut nama dua menteri yang lainnya.
Isu tersebut sudah memengaruhi pasar keuangan. Termasuk dengan diantaranya aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah Indonesia oleh investor asing.
“Kegelisahan sudah agak mereda, dengan semua menteri sejauh ini masih bertahan. Namun ada asumsi umum bahwa hal tersebut tidak akan berlanjut setelah bulan Oktober 2024 ketika masa jabatan Jokowi berakhir,” ujarnya.
Baca Juga:Artis Komedian Dede Hanya Dapat 10 Suara Hasil Dari Jual 2 Mobil Demi NyalegKylian Mbappe Disebut Sudah Tekan Kontrak Dengan Real Madrid: Mulai Gabung 1 Juli
“Prabowo harus memilih menteri pengganti dengan sangat hati-hati untuk meredakan kekhawatiran investor internasional dan menyampaikan pesan kesinambungan,” ungkapnya lagi.
Sejauh ini Prabowo unggul dalam pilpres yang digelar 14 Februari yang lalu. Dia yang mendominasi perhitungan cepat (quick count) dan juga real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sampai dengan rabu 21 Februari 2024 pukul 05.30 WIB, total suara masuk sudah mencapai 73,32%.
Berdasarkan real count KPU, Prabowo dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka tersebut, mendulang 58.549.849 suara atau sekitar 58,77%. Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Insakandar (Cak Imin) mendapat sebesar 24,25% suara sekitar 24.157.462.
Disusul paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang berada di posisi terakhir. Perolehan suara pasangan Tersebut yang sebesar 16,98% atau sekitar 16.914.095.
Demikian informasi tentang Media Asing Sorot Prabowo Subianto Sampai Sri Mulyani.