RADAR GARUT – Media asing sorot Prabowo Subianto sampai Sri Mulyani, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang kembali menjadi objek pemberitaan media asing. Sekarang ini yang menjadi sorotan terkait perekonomian RI jika Prabowo yang resmi jadi orang nomor satu di Indonesia.
Kantor berita Channel News Asia (CNA) Singapura, menulis artikel opini bertajuk ‘Commentary: With Prabowo poised to be next Indonesia president, his challenge is to ensure Cabinet continuity’.
Baca Juga:Artis Komedian Dede Hanya Dapat 10 Suara Hasil Dari Jual 2 Mobil Demi NyalegKylian Mbappe Disebut Sudah Tekan Kontrak Dengan Real Madrid: Mulai Gabung 1 Juli
Artikel tersebut mengutip analisis Andree Surianta, penerima gelar PhD Australia Awards di Crawford School of Public Policy, Australian National University, yang sudah dimuat Lowy Institute, The Interpreter.
Dalam analisis tersebut yang menyebut Prabowo sudah berjanji akan meneruskan gaya pemerintahan yang diusung Presiden Jokowi ialah dengan koalisi besar dan program infrastruktur besar. Selain itu, Prabowo juga yang akan meningkatkan belanja pertahanan dan bantuan sosial.
“Koalisi besar biasanya berarti menawarkan jabatan menteri sebagai imbalan atas kesetiaan partai. Namun, strategi pendapatannya masih belum jelas, sehingga pendanaan program-program ini kemungkinan besar memerlukan lebih banyak utang pemerintah,” sebagaimana tercantum dalam analisanya.
“Potensi pelonggaran disiplin utang publik memicu kekhawatiran investor, mengingat Indonesia telah dipuji atas pengelolaan fiskal yang bijaksana di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan saat ini Sri Mulyani Indrawati,” imbuhnya.
“Kepergiannya (Sri Mulyani) diperkirakan akan memperparah kekhawatiran ini dan menghadirkan tantangan besar pertama bagi upaya Prabowo untuk mempertahankan kepemimpinannya,” jelasnya lagi menilik adanya kemungkinan Sri Mulyani hengkang dari kabinet baru Prabowo nanti.
Seperti yang diketahui ketika kampanye pemilihan presiden (pilpres) ada sejumlah isu pengunduran diri menteri. Dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut yang dikabarkan menjadi salah satu menteri yang berpotensi mundur, diluar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Sri Mulyani menjabat di bawah dua presiden dan memenangkan penghargaan internasional karena berhasil membawa Indonesia melewati berbagai krisis ekonomi,” tulisnya lagi.