GARUT – Ade Rijki pemasok beras warga Karangpawitan, Kabupaten Garut, memprediksi melambungnya harga beras saat ini karena belum ada panen raya. Diharapkan ketika panen raya ke depan, harga beras bisa ditekan.
” Di beberapa tempat memang banyak yang panen padi. Namun produksinya masih minim. Kebutuhan konsumen belum terpenuhi, dampaknya harga beras tinggi,” ungkap Ade Rijki yang sering memasok beras ke berbagai tempat, Rabu 31 Januari 2024.
Bila panen raya tiba, dia bisa memasok beras sampai 25 ton ke daerah lain. Sekarang pemasokan beras premium dan medium dirasakan kurang.
Baca Juga:Tanah Dipermasalahkan Pihak Desa, KUA Banyuresmi Pilih Nyewa Rumah Untuk KantorMahfud Ingin Sampaikan Langsung Surat Pengunduran Diri ke Presiden, Alasannya Karena Etika
Sekalipun beras bantuan untuk keluarga penerma bantuan sekarang ini sudah disalurkan, namun ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap harga beras. Hal itu menurutnya belum memenuhi terhadap tingkat permintaan beras yang cukup tinggi sementara persediaan beras masih kurang.
Sementara itu di lapangan sendiri harga beras masih cukup tinggi.
Misalnya berdasarkan penuturan Fitri warga Banyuresmi, dia membeli beras di pasar atau di warung Rp 15.000,- per kg. (pap)