GARUT – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani M.M menyampaikan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Mei sampai dengan Juni sekarang, kasusnya meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Leli Yuliani mengatakan, bahwasanya di bulan Mei itu ada sekitar 70 kasus DBD, yang sebelumnya hanya berada di angka 30 sampai 35 kasus.
“Kita memang harus hati-hati terhadap DBD ini, DBD sekarang itu kasusnya naik hampir 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya,” Kata Leli usai apel pagi di Lapang Setda, Senin 19 Juni 2023.
Baca Juga:Sama dengan Ungkapan Ridwan Kamil, Wakil Bupati Garut Juga Perkirakan Indonesia Akan Memimpin Dunia di 2040Yudha Legislator Garut Bersama Jujun Caleg Dapil 2 Kunjungi Korban Kebakaran, di Desa Sukamerang Kersamanah
Selain itu, Leli Yuliani menyebutkan, bahwasanya yang paling rawan saat ini di Garut yakni masalah difteri.
“Yang paling rawan itu Difteri, Campak juga iya. Tapi kalau yang paling rawan yang difteri karena kan difteri itu harusnya 3 kali suntik vaksin, nah sekarang banyak yang belum lengkap, harusnya dalam 1 tahun itu sudah 3 kali,” Ujarnya.
Menurutnya, kerawanan difteri ini sebetulnya bukan hanya terjadi di Garut saja, tetapi diseluruh Indonesia pun demikian.
“Karena ya itu tadi, harusnya sudah 3 kali suntik vaksin dalam satu tahun pertama. Kalau campak hanya 1 kali kan. Nah, untuk difteri masih banyak yang gagal untuk 3 kali vaksinya,” Lanjutnya.
Leli Yuliani menambahkan, bahwa saat ini pihaknya mempunyai program kejar. Program tersebut guna mengejar ketertinggalan saat pandemi covid-19 lalu.
“Kerawanan ini buktinya ada KLB, kalau sekarang sih sebetulnya kondisinya sudah bagus. Tapi kita mengejar ketertinggalan waktu jaman pandemi covid. Nah, itu yang harus kita kejar dan harus kita lengkapi yang tidak lengkap pas waktu pandemi.” Pungkasnya. (Alle)