Dalam upaya menghentikan aksi maling yang nekat gasak motor TNI dan Polisi di asrama dan tempat kerja, Kapolres Garut Rio Wahyu Anggoro sampai mengerahkan tim Sancang untuk meringkus pelaku.
Bisa-bisanya Maling Motor di Asrama dan Tempat Kerja Aparat, Sempat Mau Kabur Tapi Akhirya Diringkus di Jatinangor Sumedang
Hal tersebut dilakukan Kapolres Garut lantara ia sangat merasa terganggu dengan aksi maling tersebut, untuk itu selain memerintahkan tim Sancang Polres Garut, satuan Intelkam Polres Garut juga turut dikerahkan untuk menangkap pelaku.
Baca Juga:Dasar Maling yah! Berani Gasak Motor TNI dan Polisi di GarutDipuji Fotografer Profesional, Samsung Galaxy A45 5G Punya Kamera Canggih, Tahan Air dan Debu
Aksi cepat dari Polres Garut akhirnya membuahkan hasil, pelaku berhasil diringkus di Jatinangor, Sumedang, ketika hendak melarikan diri ke Jakarta.
Pelaku bernama Randy ini mencoba melawan petugas ketika hendak ditangkap, naas ia akhirnya diberi tindakan tegas dan terukur dari petugas, “ Doorr”.
“Dalam pengembangan kasus, kami juga berhasil mengamankan dua orang yang diduga sebagai penadah, yaitu Atang Sunarya dan Nanang Mulyadi. Kami juga berhasil mengamankan sejumlah motor yang telah dijual oleh pelaku dan penadah di wilayah selatan Garut,” ujar Rio.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku mencuri motor yang terparkir di rumah dan asrama, seringkali dengan menggantungkan kunci motor. Ada juga kendaraan yang diotak-atik oleh pelaku hingga berhasil dicuri.
Para pelaku dijerat dengan pasal 363 dan 480 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun.
Kapolres Garut memohon maaf atas kasus curanmor yang masih terjadi di Kabupaten Garut, namun juga meminta dukungan dari semua pihak untuk memberikan informasi yang lengkap guna membantu mengungkap kasus-kasus pencurian motor yang belum terungkap.
Pihak kepolisian akan terus melakukan pengembangan kasus ini untuk mengungkap fakta sebenarnya, mengingat Randy mengaku bahwa ia hanya melakukannya sendirian.
Baca Juga:LSM Akan Diaudit Karena Banyak Penggunaan Dana Tidak Jelas? Ini Kata LuhutEMOSI TAK TERBENDUNG Diberi Uang Koin Rp 400 Perak, Tukang Parkir : “Gua Bukan Pengemis!”
“Kami akan terus menyelidiki apakah dia terlibat dalam sindikat, karena jumlah TKP dan barang bukti yang kami temukan sangat banyak,” pungkasnya. (red)