RADAR GARUT – Berikut artikel ini akan mau memberikan informasi tentang Ridwan kamil mengakui ada peserta program petani milenial gagal.
Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat tidak menampik program petani milenial yang digagas oleh nya ada peserta yang gagal.
Namun jumlah yang gagal hanya sebagian kecil dari mereka yang meraih kesuksesan sampai menjadi petani.
Baca Juga:Cara Main Permainan Sakura School SimulatorAtalia Ridwan Kamil: Promosikan Teh dan Kopi Jabar di Pasar Leweung
Ridwan Kamil sudah menyontohkan petani milenial yang ada di Ciamis. Pada awalnya omzet mereka di awal sekitaran Rp1,000,000 juta, tetapi kini sudah meningkat menjadi Rp40 juta.
Dari petani teh, diolah sebab petani bukan selalu di hulu namun juga di hilir, seperti teh, omzet 2018 hanya Rp300 juta dan meningkat sampai Rp2 miliar,” ungkap Emil, sapaannya usai acara inaugurasi petani milenial di Kampus Unpad Dipatiukur, hari Selasa tangal 30 tahun 2023.
Menurut kang Emil, mereka yang tertarik buat mengikuti program petani milenial harus diberi motivasi tentang keberhasilan.
Mengingat sebelumnya sempat viral 1 kelompok petani milenial di Lembang, Kab Bandung Barat, sampai viral.
Jangan hanya saat ada satu kegagalan jadi viral, seolah-olah digeneralisasi program ituu tak berhasil atau pencitraan. Minat ini akan menunjukkan bahwa program ini akan masuk ke logika mereka yang bersemangat, ungkap Emil.
Orang nomor 1 di Jabar itu terus memaparkan jumlah pendaftar program petani yang milenial dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada tahun 2021, ada 4.000-an orang yang daftar.
Jumlah tersebut meningkat drastis pada tahun 2022 dimana pendaftar petani milenial akan mencapai 20.000-an orang.
Baca Juga:Install Game Sakura School Simulator Versi 0.96 APKCara Gunakan Situs Swagbuck Dapat Uang US$25 Secara Gratis
Namun pada 2023 ini, Emil mengungkapkan ada 30.000 pendaftar yang akan diseleksi buat mengikuti program petani milenial.
Ini sudah menandakan petani milenial akan sangat diminati sebagai jawaban sampai menjadi sumber pertahanan pangan supaya dijauhkan dari krisis pangan, membuktikan regenerasi petani akan terjaga.
Kang Emil menegaskan, kalau program petani milenial ini bukan program karpet merah dimana pesertanya dijamin bakalan sukses.
Menurutnya, berhasil tidaknya petani milenial akan didasari dari kerja keras, keberuntungan sefrta konsistensi.