3. Pola Pikir dan Keyakinan
Pola pikir dan keyakinan yang terbentuk selama masa kanak-kanak dapat memengaruhi batin anak seseorang.
Misalnya, jika seseorang tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kritik atau pengabaian, mereka mungkin mengembangkan pemikiran negatif tentang diri mereka sendiri dan merasa tidak berharga.
4. Lingkungan Keluarga
Interaksi dengan anggota keluarga seperti orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga lainnya dapat mempengaruhi perkembangan inner child.
Baca Juga:Cara Cari Lowongan Kerja di OLX, Temukan Pekerjaan Impian AndaSimulasi Cicilan Mobil Mitsubishi Pajero Sport Terbaru 2023
Lingkungan yang hangat, mendukung dan penuh kasih sayang cenderung menciptakan inner child yang sehat, sedangkan lingkungan yang penuh dengan konflik, ketidakpastian atau ketidakstabilan dapat menyebabkan luka pada inner child.
5. Pengaruh Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi perkembangan inner child. Norma, nilai, dan harapan yang ditetapkan oleh masyarakat dan budaya dapat memengaruhi cara seseorang mengembangkan konsep diri, peran gender, dan harga diri.
Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini dapat bervariasi dari orang ke orang, dan pengaruhnya terhadap inner child seseorang dapat menjadi kompleks dan beragam.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu seseorang mengidentifikasi dan memahami inner child mereka dengan lebih baik dan berpartisipasi dalam proses penyembuhan dan pertumbuhan pribadi.
Baca artikel Radar Garut lainnya di Google Berita.