GARUT – Pengunjung Situ Bagendit mengeluhkan adanya aktivitas mainan anak-anak di lokasi keramaian atau bukan pada tempatnya. Mereka merasa tidak nyaman karena harus berjalan kaki bercampur dengan mainan anak-anak seperti yang bermain otopet, mobil-mobilan, dan motor kecil.
“Saya datang bersama keluarga pada hari ke tiga lebaran saya merasa terganggu adanya mainan mobil-mobilan, otopet, dan motor kecil, malahan mobil itu nabrak saudara saya. Saya mohon ada tindakan tegas dari Disparbud sebagai penanggungjawab,” kata Teti Herawati warga Komplek Casanova, Jl. Raya Samarang.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Ma’mun mengatakan, pihaknya memang telah menerima keluhan mengenai mainan anak-anak itu.
Baca Juga:Jujun Juhana, Bacaleg PDI Perjuangan Kunjungi 4 Korban Ledakan Gas LPG di Puskesmas MalangbongSampah Menumpuk di Kota Bandung, DLH Jabar Segera Cari Solusi untuk TPA Sarimukti
Keluhan itu kata Ma’mun sudah diterima dari beberapa warga melalui pesan whatsapp. Bahwa mainan anak-anak itu berdiri bukan di lokasi yang tepat.
” Keluhan itu disampaikan tiga orang warga melalui pesan whatsapp (WA) ke Pak Kadis dan saya sendiri. Pengunjung yang mengeluh itu karena maraknya aktivitas mainan untuk anak-anak yang menggunakan lahan bukan untuk peruntukanya, yang artinya yang digunakan ruang publik bukan untuk arena mainan anak-anak. Nah ini dimanfaatkan oleh masyarakat atau pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan untuk mengoperasionalkan mainan anak-anak seperti mobil-mobilan, otopet , dan motor kecil yang buat anak-anak, yang seharusnya tidak ada dilokasi disana,” ujar Mamun di Kantornya, Jumat 28 April 2023.
Menurut Ma’mun, dengan adanya aktivitas itu sehingga ada pengunjung yang mengeluh merasa tidak nyaman, karena seperti ada ibu yang tertabrak oleh mobil-mobilan, tertabrak otopet juga, itu terjadi karena berebut ruangan dengan pengunjung karena memang mainan itu bukan di lokasi yang di peruntukanya.
Ma’mun menyebutkan, pengunjung itu meminta agar Pemda Garut dan Disparbud untuk segera mentertibkan masyarakat yang mengoperasionalkan mainan di lokasi yang bukan di tempat untuk peruntukanya.
“Adanya keluhan itu, sebetulnya upaya yang kita lakukan itu terus menerus, memberikan informasi dan edukasi juga kepada mereka sebagai pengelola mainan, bahwa tidak boleh melakukan usaha yang bukan di tempatnya atau bukan diperuntukanya, jadi harusnya mereka melakukan usaha yang sudah pada tempatnya. Kemudian kita juga sudah melakukan peneguran kepada pelaku usaha itu, kemudian di kumpulkan dan diberikan solusi untuk ditempatkan