RADAR GARUT – Pernikahan yang bahagia adalah pernikahan di mana pasangan suami istri saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain.
Dalam Islam, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci antara suami istri yang harus saling mencintai, menghormati, dan memelihara satu sama lain.
Benar, keinginan untuk memiliki rumah tangga yang harmonis dan bahagia adalah hal yang sangat umum diinginkan oleh banyak orang. Rumah tangga harmonis dapat memberikan banyak manfaat seperti dukungan emosional, stabilitas, dan rasa aman dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:6 Ciri-Ciri Istri yang Tidak Pantas Dipertahankan Menurut Islam7 Tanda Suami Tidak Bahagia Dalam Pernikahan, Istri Harus Tahu
Namun, untuk mencapai rumah tangga yang harmonis, dibutuhkan kerja keras dan komitmen dari semua anggota keluarga. Diperlukan kerja sama, pengertian, dan komunikasi yang baik antara pasangan suami-istri serta antara orang tua dan anak-anak. Namun, terkadang ada kasus di mana suami tidak pantas dipertahankan sebagai pasangan hidup.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri suami yang tidak pantas dipertahankan menurut Islam:
Tidak menjalankan kewajiban agama
Tidak menjalankan kewajiban agama seperti shalat, membayar zakat, atau berpuasa dapat menunjukkan bahwa dia tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang muslim merupakan salah satu ciri suami yang tidak pantas dipertahankan.
Tidak memperhatikan kebutuhan istri
Tidak memperhatikan kebutuhan istri seperti tidak memberikan nafkah yang cukup, tidak memberikan perhatian, atau tidak memenuhi kebutuhan emosional istri dapat membuat istri merasa tidak dihargai dan kurang dicintai.
Bersikap kasar atau kejam terhadap istri
Bersikap kasar atau kejam terhadap istri seperti melakukan kekerasan fisik atau verbal, mengancam atau menakut-nakuti istri, atau memaksa istri melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, dapat menyebabkan trauma dan melukai hati istri.
Tidak memiliki tanggung jawab keluarga
Tidak memiliki tanggung jawab keluarga seperti tidak mengurus keuangan keluarga, tidak memperhatikan kebersihan rumah, atau tidak memberikan perhatian pada anak-anak, dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan pernikahan dan dapat merusak stabilitas keluarga.