Membaca doa Nabi Yusuf
رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِن تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya:
“Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepadaku sebahagian dari pemerintahan (di negeri ini) dan telah mengajarkanku ta’wil (penafsiran) urutan-urutan (mimpi). Hai Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan satukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yusuf: 101)
Doa ini mengandung permohonan untuk perlindungan dan petunjuk dari Allah serta berharap agar diakhirat nanti bisa ditempatkan di surga bersama orang-orang yang saleh. Doa Nabi Yusuf as. juga mengajarkan pentingnya bersyukur atas karunia dan nikmat yang diberikan Allah dan juga mengakui kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan-Nya.
Memaafkan semua yang sudah menyakitimu
Memaafkan orang yang pernah menyakiti kita bisa sangat sulit, terutama jika sakitnya mendalam dan menyebabkan rasa sakit dan trauma yang berkepanjangan.
Baca Juga:Pamer Rumah Baru Dengan Harga Miliaran Fuji Tulis Pesan Haru!Daebak!! Episode Terakhir Crash Course In Romance
Namun, penting untuk diingat bahwa memaafkan tidak sama dengan membenarkan perilaku buruk seseorang atau mengabaikan perasaan kita sendiri.
Memaafkan berarti melepaskan amarah dan kebencian yang kita simpan dalam hati dan memilih untuk tidak membiarkan kebencian itu mengendalikan hidup kita.
Ketika kita memaafkan, kita memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk berdamai dengan masa lalu dan melanjutkan hidup dengan lebih bahagia dan damai.