GARUT – Atraksi debus dari Desa Cibunar di Alun- alun Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Minggu siang (5/3) memukau penonton. Tak sedikit penonton yang mengabadikan atraksi itu.
Atraksi debus digelar untuk memperingati satu abad Nahdlatul Ulama. Dalam hal ini atraksi debus juga jadi salah satu upaya melestarilan seni tradisional.
Saat atraksi, penonton banyak yang memejamkan mata, terutama ketika antraksi pemain debus disembelih tak mempan golok tajam. Begitu pula saat lidah pemain debus tak luka disayat golok tajam.
Baca Juga:Pelaku Usaha: Di Rumah BUMN, Keunikan Sepatu & Sandal Rajut dari Tarutung Dibantu PromosikanWagub Jabar: Belilah Produk Lokal
Sebelumnya golok tajam ditebaskan kepada potongan bambu. Saking tajamnya potongan bambu putus seketika. Saat golok dibacokan berkali – kali terhadap pemain debus, tak mempan.Itulah salah satu ciri seni debus.
Atraksi lainnya, mesin bor listrik ditancapkan ke kening dan leher pemain debus. Namun sama sekali tak tembus. Begitu pemain debus tak merasa sakit ketika cuci muka menggunakan air keras (H2SO4).
Wilayah Kecamatan Cibatu, sebetulnya kaya akan kesenian tradisional. Di Padasuka ada kelompok seni badeng yang dikolaborasikan dengan seni debus.
Sementara di Desa Kertajaya ada seni tradisional Surak Ibra yang memiliki unsur magis. Dan di Desa Cibunar pun masih ada seni lais warisan seniman lokal Abah Unen.
Seni- seni tradisional semacam itu, jarang tampil. Debus tampil dalam acara- acara tertentu sebagai hiburan.(pap)