GARUT – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengajak masyarakat untuk membeli produk dalam negeri dibanding luar negeri. Hal itu ditegaskannya dalam sambutan acara Launching Badan Udaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis Perbankan, di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja pada hari Senin, 28 Maret 2022.
Uu memberikan isyarat kebijakan kepada para Gubernur untuk membeli produk-produk lokal. “Seluruh kebutuhan yang ada diusahakan jangan beli dengan dolar alias produk luar, tapi harus produk indonesia,” kata Uu saat memberikan sambutannya, Senin (28/3/2022).
Panglima Santri Jabar ini pun mengatakan, pemerintahan desa sebagai ujung tombak pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah peduli kepada desa berarti peduli dengan kabupaten, hingga seterusnya sampai pemerintahan pusat.
Baca Juga:Senyum Mobile, Siap Layani 45 Juta Nasabah Ultra Mikro Secara DigitalYudha Anggota DPRD Garut Kunjungi Martini Korban Kebakaran di Tarogong Kaler
“Artinya, kalau kita memajukan desa dengan program – program yang berpihak kepada masyarakat yang ada di desa, itu sama dengan membantu kepada mayoritas masyarakat,” katanya.
Maka dari itu, Pemerintahan Jabar dibawah Ridwan Kamil, program – programnya kebanyakan menuju ke desa.
Dia berkata, digital desa, program satu desa satu produk yang diberikan oleh pihaknya kepada Sekda Garut, merupakan salah satu program pihaknya dengan tagline. “Hidup di Desa, Pendapatan Orang Kota, Bisnis Mendunia.”
“Sekalipun banyak program, tetapi anggaran pemerintah provinsi terbatas. Kami memang punya uang, dibandingkan Kabupaten Garut, kami lebih banyak. Hampir 40 triliun uang provinsi Jawa Barat yang dipakai tiap tahun. Tetapi, tetap terbatas, karena memang yang minta dan yang ingin dibangun lebih banyak lagi,” katanya.
Dia mengatakan, ada 27 Kota/Kabupaten beserta 50 juta bangsa Indonesia yang ada di Jawa Barat. Karena kemampuan Pemprov Jabar terbatas, maka Gubernur Jabar mempunyai 3 program, yaitu harus dengan kolaborasi, dengan cara inovasi, dan dengan cara digitalisasi.
“Oleh karena itu, para kepala desa, harus memiliki ide – ide yang hebat, harus menjadi inovator, jangan menjadi pemimpin kalau hanya sebagai operator. Jangan ingin menjadi pemimpin, kalau tidak mau jadi imam,” katanya.
Dia berkata, masyarakat yang di pimpinnya akan kelabakan jika kepala desanya tidak memiliki ide – ide yang cemerlang dan bagus untuk masyarakatnya sendiri.