Dia membutuhkan permodalan untuk menambah kapasitas peralatan agar bisa mengolah lebih banyak lagi plastik.
Menurut Jiden, jika saja kapasitasnya bisa lebih besar lagi, maka dengan modal 4 liter oli bekas itu bisa menghasilkan lebih banyak lagi bahan bakar. Atau bisa mengolah lebih banyak lagi sampah plastik.
Karena itu Jiden mengharapkan support dari Pemerintah untuk memproduksi peralatan, agar bisa mengolah sampah dalam kapasitas yang jauh lebih besar.
Baca Juga:Pemerintah Jepang Berikan Hibah 7 Mobil untuk GarutImplementasi Prinsip Keberlanjutan Semakin Kuat, MCSI ESG Rating BRI Naik dari BBB Menjadi A
” Harapannya bisa memberikan support lah intinya memberikan dukungan pada kami, semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Jiden juga akan membangun bank sampah di rumahnya. Ia akan membuat penampungan.
Jika bank sampah itu sudah dibangun, maka nanti Ia akan menampung sampah plastik dari warga setempat. Sistemnya, sampah itu nantinya akan dibeli dari warga dengan harga Rp1.000 per kilogram sampah plastik.
Hasil dari penjualan plastik itu bisa dibayar cash, bisa juga ditabung dan nantinya ditukar dengan sembako, token listrik, pulsa atau yang lainnya.
“Rencana kami di Bulan Maret akan membangun bank sampah. Dan rencananya masyarakat sekitar itu dari rumah sudah mulai dipilah mana sampah organik dan mana sampah anorganik, Nanti ktia beli dari masyarakat,” ujarnya.
Jiden Mendapat Kunjungan Komunitas OTW Wahegar
Pada hari ini Minggu 26 februari 2023, Jiden mendapatkan kunjungan dari Komunitas On The Way Wanita Hebat Garut (OTW Wahegar). Ketua OTW Wahegar dan sejumlah pengurus, menyambangi langsung rumah Jiden dan tempat pengolahan sampahnya.
OTW Wahegar mengapresiasi atas kreativitas Jiden tersebut dan mengharapkan ada support yang diberikan oleh Pemerintah untuk pengembangan usaha Jiden tersebut.(radargarut.jabarekspres.com)