“Jumlahnya, rumahnya ya, terutama bangunan-bangunan yang berada di lereng sisi tebing, tidak direkomendasikan. Di pasirwangi misalnya, di Kampung Mulyasari itu kan kondisinya hampir sama dengan yang di Cianjur, ruang terbukanya susah, jalan terbukanya sempit sehingga waktu terjadi gempa bumi kemana harus evakuasi, riskan” sebutnya.
Supartoyo mengaku bahwa ia bersama tim tanggap darurat akan melakukan pengukuran langsung kondisi karakteristik tanah akibat guncangan gempa lebih detail. Namun walau begitu, harapannya adalah warga yang tinggal di lokasi tersebut bisa mengikuti kaitan dengan membangun bangunan yang tahan gempa.
Selain itu juga, untuk daerah perbukitan juga harus melakukan penguatan lereng. “Lereng terjal harus dilandaikan dibuat terasering, supaya mengurangi keterjalan dari lereng,” pungkasnya. (red)