Radar Garut-Hanya dengan menonton sepak bola, kita bisa dikatakan maksiat loh. Dosa ini juga tak terasa dan bisa jadi bertambah untuk kita.
Maksiat dapat menimpa siapapun dan tidak memandang usia. Tua atau muda juga bisa terjerumus ke dalamnya. Mereka yang dekat dengan lingkungan syar’i pun tak jarang luput dari perlengkapannya.
Apalagi mereka yang menjaga menceburkan diri dalam dunia maksiat, tentu peluang besar terjerat dalam kubangan dosa sangatlah besar. Lebih parah lagi ketika maksiat jadi tontonan kemudian seberapa besar kemaksiatan ini.
Baca Juga:Aplikasi Ini Bisa Dapatkan Uang 7 Juta Rupiah Hanya Dengan Beberapa DetikCara Mudah dan Aman Cairkan Paylater Akulaku Menjadi Uang Tunai
Olahraga kini telah jauh berubah meninggalkan tujuan awalnya. Dahulu olahraga bertujuan untuk menjadikan seseorang sehat semata namun kini olahraga mengubah berubah menjadi ajang komersialisasi.
Seringkali di dalamnya dibumbui unsur kompetisi tak sehat, bahkan judi. Seperti halnya sepak bola banyak yang berlebihan memberikan dukungan kepada tim atau pemain bola.
Sehingga nyawa pun rela mereka persembahkan demi prestasi seorang pemain bola atau tim unggulan.
Kemaksiatan itu semakin bertambah tatkala tak sedikit para suporter bola yang menjadikan pertandingan bola sebagai ajang perjudian.
Mereka meletakkan taruhan yang besar demi mendukung tim kesayangan dan untuk yang menggiurkan. Pada hakikatnya olahraga seperti sepak bola bukan hal yang terlarang dalam Islam selama ia berada pada batas-batas syariat.
Namun mari kita renungkan dengan kondisi para penggila bola sejenak. Banyak diantara mereka yang rela menunda bahkan meninggalkan shalat demi sebuah sepak bola.
Belum lagi mereka yang berbondong-bondong ke stasiun untuk menyaksikan kesebelasan pertandingan. Tak sedikit dari mereka yang berbuat kerusakan dengan merusak fasilitas umum, mendobrak gerbang Stadion dan memalak para pengguna lain.
Baca Juga:Mau Bayar Hutang Tapi Tak Punya Uang? Ini CaranyaViral di Garut, Pecinta Pedas Wajib Coba Mie Jebew
Tentu setiap apapun kita harus mendapatkan segala sesuatu dengan porsi yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang.
Meninggalkan olahraga tentu bisa berakibat buruk pada kesehatan tubuh namun jika berlebihan dalam berolahraga atau memberi dukungan sebagai suporter juga tak perlu dilakukan.