GARUT– Kabupaten Garut dikabarkan juga akan terdampak resesi ekonomi di tahun 2023 mendatang. Perusahaan-perusahaan swasta di Garut akan mendapatkan dampak dari resesi ekonomi tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut Erna Sugiharti, mengatakan bahwa resesi ini kemungkinan besar akan berdampak pada perusahaan yang memiliki kaitannya dengan brand Nike.
Hal ini dikarenakan, dari pihak Nikenya sendiri membatasi pemesanan dari Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut. Umumnya, kepada perusahaan yang memiliki kerjasama dengan Nike.
Baca Juga:Rumah Rusak Akibat Luapan Sungai Citanduy di Desa Jajawar Belum Ada PerbaikanVaksin Meningitis Mulai Berkurang di Kabupaten Garut
“Ini mungkin akan terdampak, dan sekarang pun memang sudah mengalami daya penurunan order istilahnya kan pekerjaan juga tidak ada,” kata Erna Senin 17 Oktober 2022.
Erna mengatakan, banyak sekali para pekerja di perusahaan tersebut yang terdampak, salah satunya dengan diefisiensikan waktu kerja mereka.
“Tapi yang hari sabtu tidak bekerja itu masih dibayar 65 persen,” katanya.
Erna mengatakan, untuk penurunan pesanan dari Nike ini salah satunya diakibatkan oleh perang antara Ukraina dan Russia.
“Memang terdampak sekali yah, tapi masih lancar (pesanannya) allhamdulillah. Tapi, sekarang memang sudah sangat menurun drastis sampai 30 sampai 40 persen,” katanya.
Akibatnya, mau tak mau para manajemen dari perusahaan tersebut harus mengefisiensikan waktu kerja para pekerjanya menjadi 5 hari kerja.
“Walaupun ada efektifitas di hari kerja. Tapi, mereka masih dibayar 65 persen dan masih diatas UMK (Upah Minimum Kabupaten),” katanya.
Diharap, dengan resesi yang semakin meluap ke permukaan, tidak menurun drastis perekonomian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut.(cat)