Sementara Joan Mir baru akan berusia 25 tahun musim depan, dan dari segi usia masih rentang waktu yang lebih panjang ketimbang Marquez yang akan berusia 30 tahun pada Februari mendatang.
Dengan kondisi itu, Mir berpeluang menjadi pebalap masa depan Honda meski untuk awalnya dikontrak dua tahun lebih dulu. Ia juga baru juara dunia satu kali, sehingga ambisinya untuk menambah koleksi titel diyakini masih besar.
Selain itu, Lorenzo datang ke Honda dengan situasi tak lagi fit 100 persen. Patah tulang metatarsal kaki kanan yang ia alami di MotoGP Aragon 2018 menjadi awal dari serangkaian masalah fisik yang menerpa Lorenzo setelahnya.
Baca Juga:Pesawat T7-JAB yang Digunakan Temui Keluarga Brigadir J Non KomersialHasil Pertandingan UEFA Nations League: Prancis dan Belanda Menang Telak
Akibat fisik yang tak optimal, ia kesulitan beradaptasi dengan motor baru. Cedera tulang belakang yang dialaminya dalam MotoGP Belanda 2019 justru semakin memperparah situasi.
Sementara itu, Joan Mir sejauh ini masih memiliki fisik yang fit. Selama tujuh tahun terakhir, ia baru sekali absen panjang, yakni pada MotoGP 2019. Saat itu, ia melewatkan dua balapan karena mengalami memar paru-paru.
Oleh karena itu, Joan Mir diprediksi bisa memiliki nasib berbeda dengan Lorenzo. Jika ia bisa segera nyetel dengan motor Honda, maka peluang untuk tampil bagus pun terbuka. Honda juga bisa meraih keuntungan karena tak lagi bergantung pada Marquez.
Akankah duet Marc Marquez dan Joan Mir akan lebih indah ketimbang duet Marc Marquez dengan Lorenzo atau Pol Espargaro? Apapun itu, jawabannya baru bisa kita lihat musim 2023 mendatang. (FIN).(MG9)