Rihlatul Ulfa
Pemikiran sederhananya tentang transportasi masal murah adalah. ibukota kan sudah ketahuan yaitu Jakarta. kan harusnya lebih mudah untuk bisa menggarap dengan asumsi ‘oh semua sektor besar ekonomi tumpah ruah disini, oh pusat pemerintahan ada disini dll’ jadi buatlah sistem transportasi masal murah untuk jabodetabek dulu. karena mobilitas paling tinggi dan pusat ekonomi ada disana, artinya berkali-kali lipat orang yg bekerja menuju Jakarta. bagaimana caranya LRT, MRT, KRL, Transjakarta, bisa menjadi transportasi yang dapat diandalkan untuk wilayah jabodetabek. lihat saja sekarang dijam pulang kerja distasiun, jumlah krl tidak sebanding dengan jumlah penumpang dijam pulang dan berangkat kerja. akhirnya penumpukan penumpang ada disana, akhirnya waktu juga harus lebih lama. bukankah pemerintah dengan BUMNnya itu memang harus menyelesaikan masalah itu. lockdown pandemi saja pemerintah daerah bisa langsungs setuju dengan arahan pemerintah pusat. harusnya masalah ini juga bisa pakai cara itu. sekarang gaji mereka berapa sih? uang mereka akan habis saja buat transport. bagaimana buat anak istri? biaya sekolah, cicilan rumah/kontrakan. betul ujung-ujungnya bisa mengarah ke stunting. akhirnya generasi gak lebih baik, terus generasi kita kalah dengan generasi negara-negara maju.haduh
yea aina
Pak @JM kiranya, seruan kepada rakyat: “berbisnilah! bekerjalah!”. Menggantikan jargon: “kerja kerja kerja”. Karena, dengan berbisnis dan bekerja, kita mendapatkan uang (penghasilan). Sedangkan jargon: kerja kerja kerja, toh hanya mendapatkan keruwetan pinjaman, eh…. bukan ribet subsidi ya kwkwkw.
Jimmy Marta
Bung@yea. Kita itu dah berlimpah ruah dg jargon2. Di tempat saya ada baliho bertuliskan Kota Sayang Anak. Sy gk tahu spt apa praktisnya. Yg saya tahu, satu satunya yg sayang itu ibunya. Dua dua sayang ayah… wkwk… Bgmn kalau kita pake Saminisme saja. Sedulur Sikep.
fajar rokhman
Baca Juga:Memiliki Rumah Jadi Kunci Keharmonisan Keluarga, Jangan Mau Tinggal di “Pondok Mertua Indah”Hilang Kendali, Pengendara Motor Tewas Usai Menabrak Pohon
kompornya dikasih software yang ada layarnya, bisa selfi dan ketik buat update status. trus ketumpahan minyak, ke geret sama pisau dapur. Atau gak sengaja naruh panci panas disitu. kalau di hack gimana? sekarang kan jamannya hacker. kayaknya makin rumit aja.