Koko Koswara
Saya bikin kontrakan. Listriknya didaftar bisnis. Biar murah harganya. Tiga bulanan blm ada yang ngontrak. Ketika ada yang mau ngontrak, listriknya habis. Otomatis harus ngisi lagi. Pas mau ngisi, gak bisa langsung. Harus ke PLN dulu, katanya ada kode baru. Ketika ke PLN, ternyata kode baru itu mengubah “bisnis” jadi “rumah tangga”. Biar lebih mahal harganya. Itu kan artinya, Bah, PLN licik juga. Mengubah tanpa memeberitahu pelanggan. Itulah PLN!
Giyanto Cecep
Strategi waktu program minyak tanah ke gas lpg adalah dengan cara “menghilang” .. minyak tanah hilang di pasaran maka orang terpaksa beli tabung gas log .. beres ketika mau menghilang subsidi BBM, maka cara ” menghilang ” juga dijalankan yaitu premium hilang di pasaran, maka orang terpaksa beli pertalite . Entah krnapa pertalite kemudian kok di subsidi padahal wsktu itu hampir berhasil. Sekarang masuk ke jurang yang sama subsidi bbm. Coba strategi ganti gas lpg dengan listrik paksi jurus ” menghilang ” insya Allah mulus
Jimmy Marta
Gk ada meter, pake sekring 0,5A. Teg pln masih 110V. Mungkin begitu yangkung…
Agus Suryono
Baca Juga:Memiliki Rumah Jadi Kunci Keharmonisan Keluarga, Jangan Mau Tinggal di “Pondok Mertua Indah”Hilang Kendali, Pengendara Motor Tewas Usai Menabrak Pohon
SEJARAH 450 WATT.. Saya tidak tahu sejarah PLN. Tapi saya sedikit tahu soal DAYA TERENDAH pelanggan PLN masa lalu. Kalau ada yang pengetahuan sejarah nya soal itu, juga tahu, berarti beliau seumuran saya. Bah. Dulu di gang jalan tempat saya tinggal saat saya masih kecil, di awal tahun 60an, datanya adalah sebagai berikut: 1. Jumlah rumah ada 28 rumah. 2. Dari sejumlah 28 rumah itu, yang masih saudara ada 16 rumah. He he.. Data tidak relevan. Tapi hanya untuk menggsmbarkan kondisi. 3. Jumlah rumah yang ada sambungan listriknya: 7 rumah. Dari 7 rumah ini, hanya 2 rumah yang bukan rumah saudara. 4. Dari 7 rumah itu, semua listriknya hanya 60 watt. 5. Saat saya mulai MERANTAU tahun 1974, rumah orang tua saya belum ber-LISTRIK. Ya, diulang, semua hanya berlangganan, 60 watt. Fixed. Tanpa METER atau PENGUKUR pemakaian. Seingat saya, bola lampu yang digunakan, ya watt nya kecil semua. Sekitar 5 watt. Jadi ya tidak terlalu terang. Dari 7 rumah yang sudah ada sambungan listriknya, saat itu, PERASAAN saya, semya sudah termasuk HORANG KAYA. Peralatan yang menggunakan listrik, di luar lampu, saat itu hanya RADIO. Kondisi BERUBAH, saat PLN menerapkan METER LISTRIK. Tapi saya gak ingat kapan. Begitu Bah..