RADAR GARUTÂ – Seiring dengan berjalannya waktu dan pola hidup manusia yang mengalami banyak perubahan, penyakit ganas seperti kanker tidak melulu menyerang saat usia senja.
Kanker prostat misalnya, penyakit ini lazim dikaitkan dengan mereka yang lansia.
Tapi, fakta membuktikan, jika kanker prostat juga bisa terjadi pada pria di usia muda.
Baca Juga:Mantan Menag Sebut Azyumardi Sosok Cendekiawan Sejati: Tak Pernah Tergoda Jabatan di Birokrasi dan PolitikAirlangga Hartarto Sebut Azyumardi Adalah Sosok Cendekiawan Muslim Inspirasi Generasi Muda
Berdasarkan ata yang dilansir dari berbagai sumber menyebutkan, kanker prostat di usia muda tercatat terjadi pada mereka berusia antara 15 hingga 40 tahun.
Dan, kanker prostat yang terjadi pada pria di bawah 55 tahun, berbeda dengan kanker prostat yang ditemukan pada lansia.
Menurut ahli, penyebab kanker prostat hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun ahli memprediksi jika kanker prostat mungkin ada hubungannya dengan perubahan DNA pada sel-sel prostat.
Pertumbuhan sel yang tidak normal ini, disebut terus tumbuh dan tetap tumbuh meski sel-sel normal telah mati.
Akumulasi dari sel-sel abnormal inilah yang disebut kemudian membentuk tumor, dan menyerang jaringan di sekitarnya.
Ketika pecah, sel-sel abnormal ini akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca Juga:Bagnaia Mulai Merasa Tekanan Soal Gelar MotoGP 2022Tabloid Anies Baswedan Disebar di Masjid!
Sebenarnya, tubuh manusia sudah menyiapkan sistem peringatan dini, jika akan datang sebuah marabahaya.
Salah satunya adalah rambut yang rontok secara drastis terjadi di usia muda.
Menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti dari University of Toronto di Kanada, hal ini ada kaitannya dengan potensi salah satu jenis kanker.
Kanker yang dimaksud di sini menurut Men’s Journal, adalah kanker kelenjar prostat.
Studi ini sendiri melibatkan lebih dari 400 pria, dengan tingkat kerontokan akut pada rambut mereka.
Ditemukan bahwa mereka dengan kriteria di atas, empat kali lebih berpotensi terkena kanker ganas pada kelenjar yang hanya dimiliki kaum pria itu.
Sementara menurut studi lain, semakin pria sering ejakulasi, semakin kecil pula risiko mereka terkena kanker yang dimaksud.
Ya, menurut sebuah penelitian dari Boston University of Public Health, frekuensi ‘keluarnya’ cairan setelah pria mencapai klimaks, dapat menurunkan risiko anda terkena kanker prostat di kemudian hari.
Berdasarkan studi yang dikepalai Jennifer R Rider ScD MPH, bahwa mereka yang ejakulkasi setidaknya 21 kali dalam sebulan, dapat menurunkan risiko kanker itu antara 19 hingga 22 persen.