Prancis siap meningkatkan kerja sama strategis dengan negara mitra di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.
Senator Rachid Temal memimpin Delegasi Komisi Luar Negeri, Pertahanan dan Angkatan Bersenjata pada Senat Republik Prancis ketika ke Indonesia.
Kedatangan Senator Rachid diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, selasa 13 September 2022.
Baca Juga:Jelajah Pesisir Maritim, ISBI Bandung Wujudkan Karya Seni Layar SauhKhawatir Meracuni Siswa, Kepala Sekolah di Garut Laporkan Dugaan Penyalahgunaan Obat
“Kunjungan kami ke Indonesia kali ini bertujuan untuk melakukan studi atau kajian terkait Strategi Prancis di Kawasan Indo-Pasifik,” kata Senator Temal.
Selain itu, pihaknya juga ingin membahas hubungan antara kedua negara, dengan harapan dapat meningkatkan kerja sama yang saat ini telah terjalin dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi Prancis ke Indonesia bermaksud bertukar pandangan mengenai kawasan Indo-Pasifik.
Tidak hanya itu, Prancis juga mempertimbangkan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Pihak Prancis juga menyampaikan keingintahuan terkait pendekatan yang diambil oleh Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta bagaimana strategi untuk menjaga kawasan agar tetap inklusif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menjabat Presidensi pada G20.
Terdapat 4 (empat) pilar penting dari Presidensi Indonesia di G20 yaitu kesehatan global, transisi energi, transformasi digital dan ketahanan pangan.
Baca Juga:Persib Pecundangi Arema di Kandangnya dengan Skor 2-1Resmi Ditutup, IPEF Ministerial Meeting Mendorong Manfaat Nyata bagi Indonesia dan Kawasan Indo-Pasifik
Konsep Indo-Pasifik yang dimiliki oleh Prancis memiliki kemiripan dengan Indonesia, dimana Indonesia memandang kawasan tersebut bukan hanya dari sisi politik dan keamanan semata, namun juga dilihat dari sisi ekonomi.
Dalam hal ini, eksistensi ASEAN memiliki peran sangat strategis dalam menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia baru saja berpatisipasi dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang dilaksanakan di Amerika Serikat.
Poin penting dari pertemuan tersebut adalah penetapan target untuk menghasilkan solusi konkret bagi kawasan dalam beberapa tahun ke depan.
“Indonesia juga meminta dukungan dari Prancis agar perundingan Indonesia – European Union CEPA (IEU – CEPA) dapat dipercepat penyelesaiannya. Pada faktanya terdapat beberapa isu penting yang perlu dibahas secara mendalam tapi saya optimis bahwa hal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lama,” ujar Menko Airlangga.