TASIKMALAYA – Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf meminta Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) H Aay Zaini Dahlan mengambil cuti sakit.
Ia berharap Kepala Dinas Perhubungan fokus menjalani pengobatan dan perawatan agar segera pulih.
Hal itu ditegaskannya setelah berkonsultasi dengan internal kepegawaian tatkala mendengar H Aay Zaini Dahlan dirawat serius di rumah sakit.
Baca Juga:Jika Para PKL Masih Bandel, Jalan Terakhir Kita Pindahkan PaksaBuku Menulis Feature Edisi Kedua Septiawan Santana Kuat Fondasi Teoritisnya
Sebagai bentuk kepedulian dan empati, Yusuf meminta kepala dinas cuti karena beban pejabat di level itu begitu ekstra.
“Sebagai rasa kemanusiaan, beliau sebaiknya cuti dulu dan fokus memulihkan dan merawat kesehatannya,” kata Yusuf di bale kota, Selasa 26 Juli 2022, kemarin.
Menurutnya sebagai seorang kepala dinas tentu banyak hal yang mesti dikelola dan disikapi dengan bijak.
Terutama, belakangan ini banyak realisasi program atau kebijakan yang bertumpu di kepala Dinas Perhubungan, dimana kadisnya justru berhalangan sakit.
“Ketika ada persoalan, ada kebijakan yang mesti diambil, tidak akan baik outputnya ketika kita sendiri sedang terbaring sakit,” lanjut Yusuf.
Ia menambahkan, “Akhirnya tensi naik, jatuhnya stroke ringan. Sudah saja cuti, saya dengan sekda sudah diskusi. Biar tugas nanti ada Plh (pelaksana harian, Red) kabid-kabidnya supaya berjalan seperti biasa.”
Yusuf menceritakan selama ini Dishub cenderung stagnan, ketika ada hal-hal yang dianggap mendesak di setiap bidang.
Baca Juga:Innalillahi, 9 Perempuan Meregang Nyawa di Rel Setelah Odong-Odong Tertabrak Kereta ApiWisata Pangjugjugan Suguhkan Nuansa Alam Hingga Pohon Langka
Para eselon III enggan mengambil langkah serampangan apabila tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan kepala dinas.
“Mereka bidang-bidang di bawah itu menunggu bagaimana keputusan kadis. Kasihan kadis sakit, mau gimana respons ketika ada usulan atau koordinasi mendesak. Akhirnya tugas kedinasan secara umum terbengkalai, maka saya akan minta pak sekda atau kepala kepegawaian untuk datang ke beliau sampaikan persoalan ini,” beber Yusuf.
Pekan lalu, kata Yusuf, ia sengaja datang ke kantor dinas sekitar pukul 12.00. Kondisinya sepi. Entah sedang dinas luar atau memang beristirahat.
“Saya sidak jam 12 pada sepi di sana. Mungkin karena kadis tak ada. Maka kita akan putuskan untuk mengkaji siapa yang jadi Plh nanti mengisi di sana. Pak Aay beristirahat dan fokus dulu saja pengobatannya,” jelasnya.