JAKARTA,– Sudah dua pekan lebih kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo belum selesai. Hal ini pun membuat publik bertanya-tanya.
Menurut mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Suson Duadji, sejatinya kasus baku tembak yang melibatkan Brigadir Nofryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E, bisa diungkap dengan mudah.
Lantas apa yang membuat peristiwa berdarah, hingga menyebabkan tewasnya Brigadir J tersebut berlarut-larut hingga sekarang?
Baca Juga:Luar Biasa, BRI Salurkan Pembiayaan Senilai Rp639 TriliunPersib Coret Penjaga Gawang Satrio Azhar
Dalam pernyataanya belum lama ini, Susno Duadji menerangkan, kasus ini sudah sangat jelas lokasi TKP, barang bukti, pelaku penembakan hingga penyebab insiden tersebut terjadi.
Menurutnya, langkah polisi selanjutnya adalah melakukan observasi, dengan menyita semua ponsel miliki orang-orang yang ada di TKP.
Kata Susno, hal ini penting karena ponsel menjadi alat bukti yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap kasus ini. Inilah syaratnya.
Sejak kasus ini mencuat, persoalan ponsel menjadi polemik, khususnya ponsel milik Brigadir J yang sempat tak disebutkan kepolisian keberadaannya.
Pihak keluarga bahkan menilai, dari ponsel Brigadir J tersebut ada bukti yang dapat mengungkap kasus ini secara pasti.
Oleh karenanya, Susno Duadji pun menyebut, kalau pun ponsel salah satu orang yang di TKP hilang, pihak provider akan dilibatkan untuk mengungkap suatu perkara.
“Lalu timbul pertanyaan kalau itu hilang, kan Polri tidak menyerah, kan ada provider, minta kepada provider,” tegas Susno saat menjadi narasumber di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diunggah pada 22 Juli 2022 lalu.
Baca Juga:Iwan Fals Kaget : Lho Ini yang Nuduh Istri SayaSoal Klaim Citayam Fashion Week, Denny Siregar Sindir Keras Baim Wong dan Paula
“Karena ini kasus kriminal, pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua,” tambah Susno Duadji.
Katanya, mulai dari ponsel milik Brigadir J, Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, istrinya Putri Chandrawathi, semua perlu diperiksa dan dilakukan penyitaan.
Dengan begitu, polisi akan dengan mudah melacak keberadaan orang-orang yang ada di TKP saat peristiwa ini terjadi, pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
“Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan,” ujarnya.
“Kenapa bisa ketahuan? Pasti BTS di sana ‘BTS itu tiang tinggi’, bisa tunjukin itu di mana kita,” sambungnya.