Di Eropa dan Amerika Serikat, kasus hampir seluruhnya dilaporkan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.
Bahkan komite juga mengatakan akan mempertimbangkan kembali jika kelompok lain mulai melaporkan kasus, terutama anak-anak atau orang lain yang lebih rentan terhadap virus di wabah masa lalu di negara-negara endemik.
Sejauh tahun ini, ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di lebih dari 75 negara. Saat komite pertama kali bertemu pada akhir Juni lalu, hanya ada sekitar 3.000 kasus. WHO juga telah memberikan saran dan pembaruan sejak wabah dimulai pada awal Mei.
Baca Juga:Wakil Bupati Garut Sebut Kerugian Akibat Banjir Lebih dari Rp17 MiliarDorong Kemajuan Sepak Bola Nasional, BRI Kembali Jadi Sponsor Utama BRI Liga 1
Pada pertemuan pertama komite ahli, kelompok itu mengatakan akan mempertimbangkan kembali posisinya pada deklarasi darurat jika wabah meningkat.
Pada hari Jumat, Amerika Serikat mengidentifikasi dua kasus cacar monyet pertama pada anak-anak.
Setiap perubahan pada virus itu sendiri, yang menyebar melalui kontak dekat dan menyebabkan lesi dan gejala seperti flu, juga dapat memicu pemikiran ulang, kata komite tersebut.
Kelompok tersebut sekarang dibagi antara mereka yang berpikir deklarasi darurat akan mempercepat upaya untuk mengatasi penyakit, dan mereka yang tidak berpikir kriteria di atas telah terpenuhi karena penyakit tersebut belum menyebar ke kelompok orang baru atau memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Pejabat WHO mengatakan mereka sedang menjajaki kemungkinan penyebaran virus melalui mode penularan baru.
Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan, meluasnya wabah cacar monyet di lebih dari 70 negara adalah situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.
Status keadaan darurat Kesehatan global ini dirancang WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
Baca Juga:Varian SilumanTimbulkan Masalah Serius, Yudha Puja Turnawan Terjun Langsung Bersihkan Sampah di DAS Cimaragas Bersama Baguna
Dilansir dari Associated Press (AP), Tedros membuat keputusan menjadikan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli yang bertugas di komite darurat badan kesehatan PBB.
Ini adalah pertama kalinya kepala badan kesehatan PBB mengambil tindakan seperti itu. “Wabah (Cacar monyet) yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru yang kami pahami terlalu sedikit dan yang memenuhi kriteria dalam peraturan kesehatan internasional,” kata Tedros.(disway)