Sementara tingkat kematian kasus bervariasi dari 24% hingga 88% pada wabah sebelumnya, tergantung pada jenis virusnya, masih belum ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk penyakit tersebut.
Dokter hanya dapat menggunakan perawatan suportif seperti rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala tertentu untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien.
Wabah pertama virus Marburg yang pernah dilaporkan terjadi di Jerman pada tahun 1967. Sejak itu, wabah dan kasus sporadis penyakit telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda menurut WHO.
Baca Juga:Puskesmas Kembangan Catat 376 kasus Covid-19 per Bulan Juli 2022Jasad Baharuddin Ditemukan dalam Perut Buaya
Wabah paling mematikan sejauh ini terjadi di Angola pada tahun 2005, lebih dari 200 orang meninggal karena penyakit tersebut. (radartasik.disway.id)