KOTA TASIK – Wabah infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kota Tasikmalaya hingga kini belum mereda. Kendati demikian, sebanyak 7 ekor sapi yang positif PMK kini kondisinya terus membaik.
Hal itu dibenarkan Sub Koordinator Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, drh Aceu Siti Maemunah.
“Kalau beberapa hari terakhir ada laporan, tapi setelah dicek itu ternyata di luar gejala PMK. Sementara yang sebelumnya suspek dan positif sudah berangsur membaik karena kami sudah melakukan treatment,” katanya, Selasa (24/05/22).
Baca Juga:Di Masa Kejayaannya, Prabu Siliwangi Sempat Bangun Jalan Tol dari Ciamis ke Bogor4 Anak Meninggal Dunia Diduga Karena Hepatitis Akut
“Mudah-mudahan sapi yang terinfeksi PMK sudah terisolasi. Jadi tak lagi menyebar. Masyarakat yang memiliki ternak sapi juga sudah membatasi lalu lintas. Mereka juga proaktif, ketika ada hewan ternak yang sakit langsung laporan,” sambungnya.
Hingga kini pihaknya terus melakukan pengobatan terhadap sapi yang positif PMK. Karena virus PMK ini belum ada obatnya, dan sebagai antisipasi harus dilakukan divaksin ketika sapi sehat.
“Kami hanya berikan obat sesuai gejala penyakitnya. Alhamdulillah progresnya baik. Banyak yang mulai mengarah ke sehat,” terangnya.
Sedangkan untuk stok obatnya juga masih aman. “Kami juga baru menerima surat dari provinsi tentang peraturan lalu lintas hewan ternak. Ini yang kami tunggu. Jadi SOP keluar masuk ternak jadi jelas,” jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data yang diperolehnya hari ini, hewan ternak yang menjadi suspect PMK terdapat sebanyak 131 ekor hewan ternak.
Dengan rincian 105 ekor sapi potong, 15 ekor sapi perah, 5 ekor kambing dan 6 ekor domba. Berdasarkan hasil laboratorium, 7 ekor sapi di antaranya positif PMK.(Disway)