Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar Operasi Pasar Murah Bersubsidi di Kabupaten Garut, tepatnya di Sukaregang Center, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Minggu (24/4/2022).
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Lendra Sofyan mengatakan, program subsidi ini ditujukan untuk menjaga stabilisasi harga.
Menurutnya, berdasarkan Undang Undang nomor 23 tahun 2014, tugas dan kewenangan provinsi adalah untuk melakukan operasi pasar murah.
Baca Juga:Sepekan Jelang Lebaran, Pandemi Kian Membaik, Airlangga Sebut Masyarakat NyamanJalan Pamanukan Mulus, Bikers: Terima Kasih Ridwan Kamil
“Untuk tahun 2022 ini kita anggaran sebesar Rp15 miliar sebetulnya. RP13 miliar untuk bahan pokok seperti sekarang ini, Rp2 miliar khusus minyak goreng curah,” ujar Lendra.
Lanjut disampailan Lendra, untuk yang bahan pokok terbagi empat jenis yakni beras 5 kilogram, tepung terigu 2 kilogram, gula pasir 2 kilogram dan minyak goreng kemasan 2 liter. Di paket sembako ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengeluarkan subsidi kurang lebih 52%.
Sehingga kata Lendra, warga yang membeli paket sembako tersebut tersubsidi sekitar 52% dari harga normal dalam paket tersebut.
“Mereka (warga) bisa membeli sekitar 80 ribuan lebih perpaket. Kalau misalnya seratus persennya sekitar Rp160 ribuan per paketnya. Mudah-mudahan bermanfaat,” kata Lendra.
Mengenai sasaran penerimanya kata Lendra, adalah warga yang bisa dikatakan tidak miskin tapi memang perlu disubsidi, kalau di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) itu masuk di Desil 2, karena kalau Desil 1 masuk di katagori kemiskinan extrim penerima Bantuan Sosial, yang mana penerintah pusat sudah mengucurkan tambahan bantuan yang Rp300 ribu (BLT minyak goreng) untuk tiga bulan.
“Anggaran ini di Pemprov Jabar sebetulnya secara rutin tiap tahun kita siapkan, dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan nasional. Tetapi untuk dua tahun kebelakang ini, sudah dianggarkan tapi refokusing, sehingga anggarannya tidak ada, dan tahun ini mulai lagi,” ujar Lendra.
Menurutnya, biasanya rata-rata sekitar Rp20 miliar pertahun Pemprov Jawa Barat menganggarkan, terakhir tahun 2019 sebesar Rp20 miliar, dan saat ini diangka Rp15 miliar karena anggaran (terbatas).
Baca Juga:Sempat Pindah Partai, Airlangga Sebut Rhoma Irama Kembali ke GolkarGarut Segera Miliki Mal Pelayanan Publik, Mulai Dibangun Akhir April 2022
“Mudah-mudahan tahun depan bisa ini lagi, tapi sebetulnya harapan besar kita adalah ekonomi kembali membail, sehingga bansos dan subsidi ini bisa kita hindari. Untuk Garut kita targetkan 7 ribu paket dan bisa dibilang cukup banyak jumlahnya dibanding kabupaten/kota lainnya (di Jawa Barat). Harapan kami, dalam satu dua hari ini sudah bisa tersebar ke masyarakat, bisa dimanfaatkan, saya juga titip ke pak Kadis (Disperindag Garut) mohon dibantu terkait administrasinya,” pungkasnya. (red/*)