GARUT – Mahasiswa yang tergabung dalam forum mahasiswa BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Kabupaten Garut turun ke jalan melakukan unjuk rasa, Senin (11/4/22). Mahasiswa turun karena menyikapi kondisi ekonomi masyarakat yang semakin sulit karena kebijakan Pemerintah yang menaikan harga.
Koordinator aksi forum mahasiswa BEM se-Kabupaten Garut Nanan Nugraha menjelaskan, aksi unjuk rasa ini diikuti oleh gabungan mahasiswa dari forum BEM se-Kabupaten Garut dari berbagai kampus.
Mahasiswa Garut kata Nanan, sepakat menyatakan sikap atas kondisi yang menyulitkan masyarakat saat ini.
Baca Juga:Berbagi Bahagia di Bulan Ramadan, BRI Group Bagikan 80.000 Paket Sembako ke Panti Asuhan, Panti Werdha dan Masyarakat UmumWarga Sambut Gembira Aplikasi Pemesanan Minyak Goreng Terobosan Pemda Provinsi Jabar
“Kami membawa enam tuntutan utama. Pertama, Jokowi harus buka suara terkait isu tiga periode, kedua kenaikan BBM, ketiga hapus UU terkait IKN, kemudian isu pajak, dan kelangkaan bahan-bahan pokok kebutuhan dan segera bentuk perda tentang radikalisme,” kata Nanan
Mahasiswa menganggap kondisi saat ini sangat pelik, kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat, yang ada hanya menguntungkan para oligarki.
Dalam momen Bulan Suci Ramadhan ini pihaknya menilai bahwa perjuangan hari ini adalah bagian dari ibadah yang sesungguhnya menuju hari-hari kemenangan yang nyata.
Lanjut Nanan, dengan kesadaran yang ada serta fakta-fakta sosial yang terjadi, Mahasiswa Garut sepakat menolak dengan tegas kebijakan-kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
“alhamdulilah semua tuntutan kita direspon dan disepakati oleh pemerintah yang notabennya bupati Garut dan jajaran ketua DPRD kabupaten Garut mudah mudah perjuanga kita sukses’.
Nanan mengatakan, jika tuntutan ini tidak mendapatkan tanggapan, Mahasiswa akan kembali menggelar aksi yang jauh lebih besar.(jem)