PASAMAN BARAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyurvei kerentanan tanah terhadap guncangan gempa di Kabupaten Pasaman Barat.
Hasil survei dari BMKG Gempa berkekuatan 6.1 magnitudo itu mengguncang Pasaman Barat dan sekitarnya pada Jumat (25/2) dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa yang berpusat di daratan itu cukup dekat dengan permukaan sehingga mampu menimbulkan kerusakan cukup parah di kabupaten tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tingkat kerentanan tanah dipetakan dengan pengukuran terhadap berbagai jenis tanah dan batuan sekitar gempa. BMKG akan terus memonitor dan memetakan gempa-gempa susulan untuk memperkirakan kapan gempa susulan akan berakhir. Sementara hasil survei disiapkan untuk direkomendasikan kepada kepala daerah.
Baca Juga:Siswi SMP di Kabupaten Gowa Jadi Budak Seks Polisi Berpangkat AKBPLakalantas di Tol Semarang, Satu Siswa PKL Meninggal Dunia Dalam Bus Rombongan Study Tour
Tujuannya agar ada perhatian pada standar bangunan tahan gempa, terutama pada zona yang rentan mengalami guncangan gempa. Selain sebagai peringatan untuk membuat bangunan tahan gempa, survei ini akan memetakan zona mana saja yang rentan mengalami guncangan kuat.
“Nanti akan terverifikasi, daerah mana saja dengan tingkat kerentanan atau guncangan tertinggi, menengah, dan rendah,” kata Dwikorita dalam rilisnya pada Senin (28/2).
Selama survei, BMKG berkoordinasi dengan BNPB, Bupati Kabupaten Pasaman Barat, Kalaksa BPBD, dan Kepala Dinas Kominfo. (antara/jpnn)