TEGAL – Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengungkapkan jumlah pasien dan warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) Covid-19 di Kota Tegal ada 259 orang.
Data itu dungkapkan Wali Kota Dedy Yon Supriyono usai memimpin apel tiga pilar, Kamis (10/2). Kegiatan itu digelar, karena saat ini wilayah Kota Bahari dalam posisi PPKM Level 3.
Itulah sebabnya Pemkot Tegal akan melakukan sejumlah upaya-upaya antisipasi penyebaran virus Covid-19. Dikatakannya mulai, Kamis (10/2), sejumlah lampu penerangan jalan umum (PJU) akan kembali dipadamkan.
Baca Juga:Perampokan di Graha Alana Cempaka Cirebon, Diduga Ada Unsur Cinta SejenisBerikut Fakta Perampokan di Graha Alana Cempaka Cirebon
“Jadi dengan apel siaga ini kita akan melaksanakan upaya pencegahan. Sehingga menekan angka penyebaran Covid-19,” katanya.
Menurut Dedy Yon, mulai, Kamis (10/2) hari ini, hingga 10 Maret mendatang, akan dilakukan sejumlah pembatasan. Di antaranya menutup tempat-tempat publik seperti kawasan Alun-alun dan Taman Pancasila.
“Kita sudah menggelar rapat koordinasi sehingga nanti pada pukul 18.00-24.00 WIB akan dilakukan penutupan portal. Itu berlaku sekitar 30 hari atau satu bulan,” tandasnya.
Status PPKM di Kota Tegal yang kini naik lagi menjadi Level 3, mulai disikapi Pemkot Tegal, dengan sejumlah anisipasi pembatasan mobilitas di sejumlah sektor.
Di antaranya dengan menutup tempat-tempat publik seperti kawasan Alun-alun Tegal dan Jalan Pancasila.
Selain itu, kata Dedy Yon, sebagian lampu-lampu penerangan jalan umum juga akan dilakukan pemadaman. Lampu akan dipadamkan mulai pukul 18.00-24.00 WIB.
“Kecuali tempat-tempat penyeberangan dan perempatan. Itu harus dinyalakan demi keselamatan,” ujar Dedy Yon.
Baca Juga:Pelaku Perampokan dengan Kekerasan di Graha Alana Cirebon Berhasil Diringkus PolisiPipa PDAM di Leuwigoong Rusak, Petugas Sudah Lakukan Perbaikan
Tidak hanya itu, kata Dedy Yon, untuk obyek wisata juga akan berubah jam bukanya. Jika biasanya mulai buka pukul 06.00 WIB, maka baru akan dibuka pukul 10.00-18.00 WIB.
“Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan. Karena kita lihat sendiri setiap hari Sabtu dan Minggu obyek wisata cukup ramai pada jam 06.00-10.00 WIB,” jelasnya.
Kemudian, imbuh Dedy Yon, untuk para pedagang yang menggunakan tenda dan gerobak serta cafe-cafe yang berada diluar diminta hanya melayani take away (bungkus). Sehingga masyarakat diharapkan makan di rumah saja.