SUMEDANG – Tata (66) korban longsor di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang menceritakan kisah kengerian insiden tersebut.
Tata korban longsor itu menceritakan kesaksiannya selamat dari longsor yang terjadi Sabtu kemarin (15/1/22) di perbatasan Desa Ciherang dan Kelurahan Pesanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.
Tata korban longsor berada tak jauh dari Bukit Leuweung Kadu dengan ketinggian sekitar 1.000 MDPL. Bukit itu memang berada tak jauh di belakang pemukiman warga.
Baca Juga:Longsor yang Menerjang Sumedang Desa Ciherang Timbun 2 Hektare Pesawahan2 Jembatan di Selaawi Rusak Akibat Banjir, Pemkab Garut Akan Lakukan Perbaikan
Bukit tersebut terhalang oleh dua sungai, yakni sungai Cipeles dan Sungai Cipongkor. Bahkan Bukit tersebut dapat terlihat dari pinggir Jalan Raya Sumedang-Cirebon.
Tata yang saat itu sedang berada di sawah garapannya, sedang memanen padi.
“Sebelum kejadian, saya sedang berada di serang (sawah). Saya lagi memasukan padi ke dalam karung setelah dipanen,” ucap Tata.
Tata pun, kemudian memutuskan pulang sambil memikul kayu bakar dan sekarung rumput. Tata sendiri tidak mengira akan ada longsor yang begitu besar.
“Awalnya saya tidak nyangka bakal ada longsor, saya jalan saja sambil memikul kayu bakar dan rumput membelakangi bukit, yang longsor itu,” terang Tata.
Tata merasakan ada suara gemuruh dan tiba tiba kakinya diterjang oleh material longsor. Bahkan kayu bakar yang dipikulnya terlempar saking kerasnya hantaman longsor itu.
“Karena posisi saya membelakangi bukit, saya kaget saat kayu bakar tiba-tiba terlempar entah kemana, tambah kaget saat melihat kaki sudah tertimbun, saya juga melihat banyak orang yang berkumpul di sebrang jalan sambil melihat ke arah bukit,” ungkapnya.
Baca Juga:Longsor Terjang Sumedang di Blok Nangtung Desa CiherangAngin Puting Beliung Merusak 29 Rumah di Ciamis
Tata baru sadar telah terjadi longsor dan kaget melihat sungai Cipongkor hilang tertimbun longsor, dirinya kemudian berupaya menyelamatkan diri untuk keluar dari area longsor. Untungnya, saat itu ada warga yang melihat dan kebetulan sedang berada di sana. Ia pun akhirnya dapat diselamatkan hingga berhasil sampai ke pemukiman warga.
“Alhamdulillah selamat, kalau saya masih di sawah mungkin saya sudah tertimbun, Alhamdulillahnya saya terjebaknya hanya di bibir longsoran, gak tahu kalau masih berada di tengah,” ungkap Tata.
Material longsor menimbun sawah miliknya Tata masih tampak trauma serta mengalami luka terkilir akibat longsor yang menghantam kakinya.