JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, saat ini terdapat 3 Vaksin Merah Putih dan 2 Vaksin BUMN yang tengah dikembangkan.
Ketiga vaksin tersebut adalah vaksin kerja sama UNAIR – PT Biotis, vaksin kerja sama Eijkman – Bio Farma, dan Vaksin kerja sama Bio Farma – Baylor College of Medicine.
“Sedangkan 2 Vaksin BUMN adalah vaksin GX-19 yang merupakan kerja sama Kalbe Farma dan Genexine dengan vaksin Zifivax kerja sama JBio dan Anhui Zhifei,” kata Airlangga, Senin (27/12/2021).
Baca Juga:Puspom AD Janji Kasus 3 Anggota TNI AD Buang Sejoli di Nagreg Selesai Pekan IniKolonel Buang Mayat Korban Nagreg, KSAD Dudung: Sudah di Luar Batas Kemanusiaan
Airlangga merinci, untuk perkembangan vaksin kerja sama UNAIR – PT Biotis masih menunggu persetujuan Uji Klinis fase I dari BPOM pada Desember 2021.
“Uji Klinis fase 2 dan 3 pada Januari – Juni 2022, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan pada Q3-2022,” ujarnya.
“Untuk Vaksin kerja sama Eijkman – Bio Farma masih dalam tahap Uji Pra-Klinis dan menunggu fasilitas CPOB industri, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan pada kuartal IV2022,” sambungnya.
Sedangkan vaksin kerja sama Bio Farma – Baylor College of Medicine, Uji Klinis 1 sudah mulai 13 Desember, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan selesai di Juli 2022, sudah terdaftar di WHO Emergency Use of Listing pada 8 Juni 2021,
“Kapasitas produksi 75 – 150 Juta Dosis pada juni – Desember 2022,” terangnya.
Kemudian, perkembangan Vaksin BUMN dan kerja sama produksi dalam negeri antara lain GX-19 yang diproduksi Kalbe Farma dan Genexine.
Vaksin ini sedang dalam tahap Uji Klinis fase 3 dan melaporkan Uji Klinis untuk mendapatkan EUA, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan akan pada awal 2022.
“Kapasitas produksi 50 Juta Dosis diperkirakan pada juni – Desember 2022,” ucapnya.
Selain itu juga Vaksin Zifivax yang diproduksi JBio dan Anhui Zhifei sudah selesai Uji Klinis fase 3. Saat ini sedang mempersiapkan fasilitas produksi bersama Biotis di Serang, Banten, EUA untuk usia 18-59 tahun sudah ada sejak 7 Oktober 2021, dan Fatwa halal dari MUI No. 35/2021.
“Untuk kapasitas produksi 150 Juta Dosis pada 2022,” pungkasny. (der/fin)